Polisi Razia Cafe Remang-remang yang Masih Beroperasi di Bulan Ramadan

Jumat 07 Mar 2025 - 17:30 WIB
Reporter : Siti Saskia Salamah
Editor : Agung Budiarto

BANDARLAMPUNG - Polresta Bandarlampung menggelar razia terhadap sejumlah kafe remang-remang yang tetap beroperasi selama bulan suci Ramadan. Razia ini merupakan bagian dari Operasi Cempaka Krakatau 2025 yang dimulai pada Senin (3/3).
Kapolresta Bandarlampung Kombes Alfred Jacob Tilukay menjelaskan bahwa razia dilaksanakan dari malam hingga subuh.
’’Operasi ini bertujuan untuk menekan berbagai bentuk penyakit masyarakat, seperti premanisme, kejahatan jalanan, perjudian, serta peredaran minuman keras yang dapat mengganggu ketentraman selama bulan Ramadan,” ungkapnya.
Dalam razia tersebut, petugas menertibkan beberapa warung yang masih buka, dan berhasil mengamankan barang bukti berupa minuman keras (miras) dan minuman lain yang tidak diperbolehkan. Barang bukti yang diamankan antara lain dua ember tuak, satu galon tuak, satu botol anggur merah, dan lima botol minuman keras merek Sempurna.
Kombes Pol Alfred juga mengimbau para pelaku usaha untuk tidak beroperasi selama bulan Ramadan. “Himbauan dari pemerintah, khususnya terkait hiburan malam, sudah disampaikan agar tutup sejak H-2 puasa. Kami meminta para pelaku usaha untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama selama bulan puasa,” tambahnya.
Selain itu, petugas juga melakukan pembinaan terhadap orang-orang yang ditemukan di tempat-tempat yang dirazia. Lokasi razia meliputi beberapa cafe yang terletak di pinggir Jalan Soekarno Hatta Bypass, mulai dari kawasan Kedaton hingga Panjang.
Dengan adanya razia ini, Kapolresta berharap situasi di Bandarlampung tetap kondusif dan mengingatkan masyarakat untuk menghormati ketentuan yang berlaku selama bulan Ramadan.
Sementara, Polda Lampung bersama Polresta jajaran menggelar Operasi Cempaka Krakatau 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 3 hingga 16 Maret 2025, untuk menanggulangi premanisme, kejahatan jalanan, perjudian, dan peredaran minuman keras di bulan suci Ramadan.
Polda Lampung melaksanakan Operasi Cempaka Krakatau 2025 sebagai upaya menekan berbagai bentuk penyakit masyarakat, seperti premanisme, kejahatan jalanan, perjudian, dan peredaran minuman keras, yang berpotensi meresahkan masyarakat selama bulan Ramadan. Operasi ini berlangsung selama 14 hari, mulai dari 3 hingga 16 Maret 2025.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, menyampaikan bahwa operasi ini merupakan bagian dari komitmen Polda Lampung untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif, terutama menjelang dan selama bulan suci Ramadan.
“Kami akan menindak tegas berbagai bentuk gangguan kamtibmas yang meresahkan masyarakat,” ujar Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun.
Lebih lanjut, Yuyun menjelaskan bahwa operasi ini juga bagian dari strategi pencegahan dan penindakan terhadap pelaku kejahatan yang sering beraksi di jalanan, seperti premanisme, kriminalitas, dan perjudian yang sering memicu konflik sosial.
“Kami akan menertibkan premanisme, aksi kriminalitas di jalan, serta perjudian yang kerap menjadi sumber konflik sosial. Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif, melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan,” tambah Yuyun.
Polda Lampung juga menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dalam mendukung keberhasilan operasi ini. Kepolisian mengimbau seluruh warga Lampung untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan tindakan kriminal.
“Kami mengimbau kepada seluruh warga Lampung agar tetap waspada dan tidak ragu untuk melapor ke kepolisian jika menemukan tindakan kriminal, serta menghindari aktivitas yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan,” kata Yuyun.
Ia juga menegaskan bahwa aparat kepolisian akan bekerja maksimal untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya selama bulan Ramadan. “Kami berkomitmen menciptakan kondisi yang aman dan nyaman untuk masyarakat di bulan yang penuh berkah ini,” ujar Yuyun.
Dengan adanya Operasi Cempaka Krakatau 2025, diharapkan angka kriminalitas di Lampung dapat ditekan, dan para pelaku kejahatan mendapatkan efek jera. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga keamanan lingkungan dan menjalin komunikasi yang baik dengan aparat kepolisian.
Operasi ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat, khususnya selama bulan Ramadan. (sas/c1/abd)

Kategori :