// Pada Ramadan dan Idul Fitri 2025
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali mengadakan layanan penukaran uang rupiah guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 2025.
Untuk memastikan kelancaran distribusi uang tunai, BI telah menyiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp180,9 triliun.
Selain menyediakan uang tunai, BI juga mendorong masyarakat untuk semakin memanfaatkan transaksi digital melalui mobile banking, internet banking, dan QRIS sebagai alternatif pembayaran.
Sebagai bagian dari komitmen dalam menjaga ketersediaan uang rupiah, BI menghadirkan program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (Serambi) 2025 dengan tema “Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah”.
Program ini bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat menukar uang dengan mudah dan nyaman menjelang Idulfitri.
Untuk meningkatkan kemudahan dalam layanan penukaran uang, BI mengoptimalkan penggunaan aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (Pintar).
BACA JUGA:Program Doktor Manajemen UBL Raih Akreditasi Baik Sekali
Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat memesan layanan penukaran lebih cepat, menghindari antrean panjang, dan memastikan ketersediaan uang sesuai kebutuhan. Layanan penukaran melalui aplikasi Pintar dapat diakses mulai Senin (3/3/2025) pukul 12.00 WIB di https://pintar.bi.go.id.
Masyarakat bisa menukarkan uang di berbagai lokasi strategis yang telah disediakan, seperti rumah ibadah, tempat aktivitas keagamaan, kantor bank umum, serta layanan kas keliling dan penukaran terpadu. Sinergi antara BI, perbankan, serta Asosiasi Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR) juga diharapkan dapat memastikan distribusi uang berjalan lancar dan tepat sasaran.
Selain itu, BI kembali mengajak masyarakat untuk semakin cinta, bangga, dan paham rupiah. Cinta rupiah diwujudkan dengan mengenali ciri keaslian uang melalui metode 3D, yakni dilihat, diraba, diterawang serta merawat rupiah dengan 5J, yakni jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distapler, dan jangan dibasahi.
Sementara, bangga rupiah berarti memahami bahwa rupiah bukan sekadar alat pembayaran, tetapi juga simbol kedaulatan bangsa. Sementara itu, paham rupiah mendorong perilaku bijak dalam berbelanja, mendukung produk dalam negeri, serta menabung dan berinvestasi untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Dengan adanya program layanan penukaran uang Ramadan dan Idulfitri, diharapkan masyarakat dapat menukarkan uang lebih mudah dan nyaman, serta semakin memahami pentingnya menjaga dan menghargai rupiah sebagai alat pembayaran resmi di Indonesia. (beritasatu/c1/yud)