Nissan Tutup 3 Pabrik dan PHK 9.000 Tenaga Kerja

Kamis 27 Feb 2025 - 22:08 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

Kurangi 1 Juta Unit Produksi Global 

JAKARTA - Hari-hari yang berat bagi Nissan tampaknya masih belum terlewati. Usai berakhirnya diskusi merger dengan Honda pekan lalu, Nissan menguraikan strategi pemulihan perusahaan yang diperbarui.

Merger yang diusulkan bernilai sekitar USD60 miliar, secara luas dipandang sebagai opsi penyelamat potensial bagi Nissan yang telah menghadapi penurunan penjualan selama bertahun-tahun dan kekacauan internal yang melibatkan para eksekutif puncak.

 

Setelah upaya bersanding dengan Honda gagal, Nissan tampaknya makin "rungkad". Nissan mengungkapkan langkah-langkah pemangkasan biaya yang bertujuan memulihkan stabilitas keuangan. 

 

Perusahaan berharap dapat memangkas biaya sekitar JPY400 miliar (sekitar Rp43,6 triliun lebih) pada akhir tahun fiskal 2026. Dilansir dari MotorAuthority, Kamis (27/2), komponen utama strategi Nissan melibatkan pemotongan kapasitas produksi global sekitar 20 persen, menguranginya dari 5 juta menjadi 4 juta kendaraan. 

 

Hal ini akan langsung berdampak terhadap pengurangan tenaga kerja sekitar 9.000 karyawan dan penutupan tiga pabrik. Pabrik pertama yang akan ditutup berada di Thailand, dijadwalkan ditutup pada tahun fiskal 2025. 

 

Lokasi dua pabrik lainnya belum diumumkan. Pabrik yang tersisa mungkin akan mengalami konsolidasi lini produksi dan penyesuaian pola shift. Di AS, pabrik Nissan di Smyrna, Tennessee, dan Canton, Mississippi, akan mengurangi shift.

 

Langkah-langkah ini akan membantu menurunkan titik impas Nissan dari 3,1 juta kendaraan saat ini menjadi 2,5 juta kendaraan, dengan perusahaan yang bertujuan mencapai margin operasi yang stabil sebesar 4 persen.

 

Selain pemangkasan biaya, Nissan berfokus pada peningkatan efisiensi. Perusahaan ini bertujuan untuk mempercepat waktu pengembangan kendaraan dan meningkatkan penghematan biaya melalui kesamaan yang lebih besar antar model. 

Tags :
Kategori :

Terkait