Kemenperin Klaim Pabrik Sanken Tutup Bukan Karena Iklim Usaha

Jumat 28 Feb 2025 - 13:06 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan rencana penutupan pabrik PT Sanken Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri MM 2100, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat bukan karena oleh kondisi iklim usaha di Indonesia. 

Keputusan tersebut diambil murni berasal dari kebijakan induk perusahaan yang berbasis di Jepang.

"Kami ingin menegaskan penghentian produksi Sanken Indonesia ini bukan karena kondisi usaha di Indonesia, melainkan karena keputusan manajemen di Jepang," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta dikutip Beritasatu dari Antara.

Ia menjelaskan perusahaan yang memproduksi switch mode power supply dan transformator, yang berbeda dengan Sanken Argawidja Tangerang yang lebih fokus pada produksi barang elektronik serta peralatan rumah tangga.

"Produk utama PT Sanken Indonesia meliputi switch mode power supply dengan kapasitas produksi mencapai 3,95 juta unit per tahun, serta transformator dengan kapasitas produksi sekitar 4,32 juta unit per tahun. Produk mereka menyasar pasar di sektor otomotif dan elektronik," ungkapnya.

Terkait dengan proses transisi 457 karyawan yang terdampak penutupan pabrik, Setia menyampaikan perusahaan sudah menyiapkan langkah-langkah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Selain itu, perusahaan juga sudah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para pekerja serta menjajaki kerja sama dengan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Jepang guna membuka peluang kerja bagi karyawan terdampak.

"Kami menerima laporan perusahaan telah melakukan negosiasi dengan para pekerja terkait pembayaran pesangon dan hak-hak lainnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan," katanya.

Lebih lanjut, Setia menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan PT Sanken Indonesia memutuskan untuk menghentikan produksi dan menutup pabrik di Cikarang. 

Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya pembaruan desain dan teknologi dari perusahaan induk di Jepang akibat divisi tersebut sudah dijual ke grup perusahaan lain.

"Pada periode 2017 hingga 2019, divisi power supply dan transformator di induk perusahaan dijual ke grup bisnis lain di Jepang. Namun, kepemilikan PT Sanken Indonesia tidak berpindah, sehingga perusahaan ini tidak lagi mendapatkan dukungan inovasi desain dan teknologi dari induknya," jelasnya.

Faktor lainnya karena ketidakmampuan perusahaan untuk bersaing dengan produk-produk terbaru di industri yang sama. 

"Perusahaan terus mengalami kerugian. Situasi ini semakin diperburuk karena produk PT Sanken Indonesia tidak lagi menjadi fokus utama bisnis Sanken Electric yang kini lebih berorientasi pada pengembangan semikonduktor," tambahnya.

Sebelumnya, Kemenperin menyampaikan pabrik Sanken Indonesia yang bergerak di industri peralatan listrik di kawasan industri MM2100, Cikarang, berencana menghentikan produksinya pada Juni 2025. 

Berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan melalui sistem online single submission (OSS), penghentian aktivitas produksi dijadwalkan terjadi di pertengahan tahun depan.(beritasatu/nca)

Kategori :