Sikap egois ini dapat mengarah pada pengabaian fisik atau emosional terhadap anak-anak sebab kebutuhan mereka akan perawatan, perhatian, dan kasih sayang tidak terpenuhi. Pola asuh yang ceroboh ini merupakan ciri umum dari orang tua yang narsistik dan sangat merugikan, terutama bagi bayi dan anak kecil yang belum mampu merawat diri mereka sendiri.
3. Suka Mengontrol
Orang tua yang cenderung mengontrol kadang terlalu campur tangan dalam kehidupan anak-anak mereka, sehingga mengurangi kebebasan, kemandirian, dan keunikan anak. Mereka mungkin juga mengharapkan anak-anak mereka agar selalu mengikuti perintah tanpa mempertanyakan.
Meskipun mengajarkan anak guna menghormati otoritas penting, wajar jika mereka mempertanyakan atau menentang otoritas orang tua. Orang tua yang sehat menangani hal ini secara tegas namun penuh kasih, sementara orang tua toxic cenderung bereaksi berlebihan, bahkan dengan sikap agresif.
4. Manipulatif
Orang tua yang berperilaku toxic biasanya sangat manipulatif secara emosional. Mereka mungkin menggunakan strategi emosional untuk mencapai tujuan mereka, seperti memberi pujian berlebihan atau membuat anak-anak mereka merasa bersalah supaya mau mengikuti keinginan mereka. Sayangnya, orang tua seperti ini sering menganggap bahwa perilaku tersebut adalah hal yang wajar dan bisa diterima.
Akibatnya, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua manipulatif mungkin kesulitan dalam mengenali dan mengatasi manipulasi pada hubungan mereka sendiri. Proses untuk mengatasi pola ini dan membangun cara berinteraksi yang lebih sehat dengan orang lain sebagai orang dewasa membutuhkan usaha yang besar.