MESUJI – Memasuki musim penghujan, masyarakat diminta untuk waspada terhadap perubahan cuaca dan dampak bencana yang kemungkinan bisa terjadi sewaktu-waktu.
Meski belum merata, namun musim penghujan sudah melanda di sebagian wilayah Mesuji.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mesuji, Budiman Nainggolan menjelaskan hingga saat ini sudah masuk musim penghujan dan puncaknya akan terjadi pada bulan Januari 2025.
"Informasi yang kita dapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa intensitas hujan akan tinggi dan puncaknya akan terjadi pada bulan Januari 2025," jelas Budiman di kantornya, Kamis 21 November 2024.
Untuk wilayah yang sering terdampak banjir di Mesuji ada empat wilayah kecamatan yang rentan seperti Kecamatan Mesuji, Mesuji Timur, Rawajitu Utara, dan Kecamatan Tanjungraya.
Sedangkan untuk Kecamatan Tanjungraya itu ada di tiga desa yang rawan banjir yaitu Desa Kagungandalam, Sritanjung dan Desa Tanjungharapan karena lokasi gfeografis ketiga desa itu berdekatan dengan sungai Mesuji.
"Saat ini kita sedang menunggu surat dari BMKG untuk dasar membuat surat edaran terkait kesiapsiagaan bencana menghadapi musim penghujan akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025," ungkapnya.
Budiman juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, selain itu untuk menginformasikan kepada tim reaksi cepat (TRC) BPBD Mesuji bila terjadi bencana sewaktu-waktu baik itu bencana banjir, angin puting beliung dan bencana-bencana lainnya.
"Untuk mengantisipasi bahaya bencana kesiap -siagaan kita siaga 24 jam dan jika terjadi bencana agar masyarakat segera menghubingi BPBD,”imbuhnya.
Selain itu kata Budiman untuk mengantisipasi adanya bencana. Yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat ini, pihak BPBD juga sudah memiliki relawan bencana yang ada di setiap desa.
"Jadi untuk kesiapsiagaan kita sudah ada relawan yang siap bekerja membantu dan meinginformasikan kepada BPBD jika terjadi bencana, di seluruh wilayah di Mesuji"pungkasnya.(muk/nca)