JAKARTA – Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengingatkan kepada seluruh pengawas kecamatan (panwascam) dan pengawas kelurahan desa (PKD) di Kabupaten Purwakarta untuk segera melakukan pemetaan terhadap tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap rawan menjelang Pemilu 2024. Pemetaan tersebut diharapkan dapat membantu pengawas fokus pada area yang membutuhkan perhatian lebih menjelang hari pencoblosan.
’’Pemetaan TPS rawan harus segera dilakukan karena waktu yang semakin mepet. Ini penting agar masyarakat tahu area mana yang memerlukan perhatian ekstra dan pengawasan lebih ketat,” ungkap Lolly saat melakukan supervisi dan monitoring di Kantor Kabupaten Purwakarta, belum lama ini.
Lolly menjelaskan, Purwakarta dipilih sebagai lokasi supervisi karena wilayah ini memiliki pengalaman yang solid dalam hal pengawasan pemilu, berkat keberadaan Panwascam yang telah berpengalaman dalam pemilu dan Pilkada sebelumnya.
“Panwascam di Purwakarta sudah sangat berpengalaman, baik dalam Pemilu sebelumnya maupun Pilkada 2018. Mereka sudah sangat paham mengenai aturan pengawasan dan memiliki kapasitas yang mumpuni. Dengan pengalaman ini, kami berharap upaya pencegahan dan penindakan dapat berjalan optimal,” tambah Lolly.
Sebagai bagian dari langkah memastikan kesiapan pengawasan, Lolly juga menekankan pentingnya peran Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) dalam menjaga kelancaran dan keadilan pemilu. Di Kabupaten Purwakarta terdapat 1.462 TPS, yang menjadi tugas berat bagi pengawas untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi.
“PTPS adalah ujung tombak pengawasan di lapangan. Kami dari Pusat perlu memastikan kesiapan pengawas untuk melaksanakan tugas mereka, agar potensi pelanggaran dapat ditekan semaksimal mungkin,” ujar Lolly.
Lolly juga mengingatkan agar sejak pelantikan, dialog dan komunikasi antara PTPS, Panwascam, dan PKD berjalan dengan lancar. Menurutnya, komunikasi yang baik antar semua perangkat pengawasan sangat penting untuk memastikan kelancaran tugas di lapangan.
“Komunikasi adalah kunci dalam pengawasan pemilu. Semua pengawas, terutama di lapangan, harus selalu siap dan mudah dihubungi. Tidak boleh ada hambatan dalam aliran informasi, karena ini tanggung jawab kita bersama. Pastikan handphone tidak dimatikan. Koordinasi yang baik antara PKD dan PTPS sangat penting untuk memastikan pengawasan berjalan lancar,” tegasnya.
Lolly juga menyoroti pentingnya aplikasi Sistem Pengawasan Pemilihan (Siwaslih), yang digunakan untuk mencatat data otentik dari formulir C1 plano di setiap TPS.
Aplikasi ini sudah berhasil diterapkan di beberapa daerah di Jawa Barat dengan tingkat keberhasilan 83 persen. Meskipun begitu, masih ada beberapa kendala teknis di beberapa wilayah di Purwakarta, seperti di Kecamatan Campaka dan Babakancikao.
“Siwaslih dirancang untuk merekam data otentik dari C1 plano, yang bisa menjadi bukti jika terjadi perselisihan hasil pemilu (PHPU). Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, masih ada kesalahan pengunggahan data oleh PTPS. Oleh karena itu, kami akan terus memberikan pelatihan agar kesalahan serupa tidak terulang,” pungkasnya.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antar perangkat pengawasan, Lolly berharap pelaksanaan Pemilu 2024 di Kabupaten Purwakarta bisa berjalan lancar dan transparan. (disway/c1/abd)