JAKARTA – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung bertemu sejumlah mantan anggota DPRD Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) di kediamannya, Jakarta, Kamis (31/10). Pertemuan ini berlangsung secara tertutup.
KIM Plus merupakan koalisi partai yang mengusung pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono atau yang dikenal dengan singkatan RIDO.
Para mantan anggota DPRD yang hadir dalam pertemuan ini adalah Muhammad Ishaq dan Firman Abdul Hakim dari PPP, Nafiudin dari NasDem, Ahmad Faisal dari PSI, Riko dari PAN, serta Ahmad Syukri dan Redim Okto Fudin dari PKB.
Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam ini diselenggarakan secara tertutup, tanpa kehadiran awak media.
Setelah pertemuan, Ahmad Faisal secara terbuka menyatakan dukungannya kepada pasangan Pramono Anung dan calon wakilnya, Rano Karno, yang akrab disapa Doel.
Ahmad menjelaskan bahwa dukungan ini diberikan berdasarkan aspirasi dari konstituen mereka yang menginginkan kemenangan bagi pasangan Pram dan Doel.
“Iya, berdasarkan keinginan dari konstituen kami yang meminta agar kami membantu memenangkan pasangan Pak Pram dan Bang Doel,” ujar Ahmad di kediaman Pramono Anung, Jakarta, Kamis.
Ahmad juga menambahkan bahwa Pram dan Doel dinilai sebagai sosok pemimpin yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan mampu menciptakan suasana kondusif dalam pembangunan Jakarta.
“Pemimpin itu harus bisa menjaga ketenangan dan menghindari kegaduhan,” lanjutnya.
Pramono Anung, seusai pertemuan, menegaskan bahwa ia tidak meminta dukungan dari mantan anggota DPRD KIM Plus tersebut. Menurutnya, para politikus itu datang atas kemauan sendiri dan siap membantu kemenangan Pram dan Rano di wilayah masing-masing.
“Tidak ada permintaan khusus dari saya. Mereka yang berinisiatif turun ke masyarakat untuk mendukung saya dan Bang Doel,” kata Pramono. Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) memberikan balasan balik terkait delapan orang anggota partai yang tergabung dalam KIM Plus mendukung paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Ia menyebut bahwa sebenarnya ada juga anggota PDIP yang ‘membelot’ dan menyatakan dukungan kepada dirinya di Pilgub Jakarta 2024. Diketahui bahwa Pramono-Rano diusung PDIP.
“Kalau boleh jujur hal sebaliknya juga sudah terjadi ke saya, dari beberapa kader PDIP, tetapi kan tidak perlu selalu disampaikan,” ujar RK kepada wartawan, Kamis (31/10).
Oleh karena itu, RK menganggap bahwa adanya anggota partai yang berseberangan pindah dukungan merupakan hal biasa sebagai bentuk dinamika dalam demokrasi.
“Artinya dari sini ke sana, dari sana ke sini sedang sudah terjadi dinamika. Silakan saja yang penting kita fokus pada meyakinkan warga,” tegasnya.