PRINGSEWU - Sejak menjadi lokus kegiatan penurunan stunting serta angka kematian ibu dan bayi secara terintegrasi pada 2021, jumlah balita stunting di Pekon Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, pada 2024 mengalami penurunan. Dari total 9 balita stunting, kini menjadi 7.
Hal tersebut dikatakan Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Pringsewu Agnesia Marindo saat Gebyar Posyandu dan Gerakan Penurunan Angka Stunting di Pekon Yogyakarta Selatan. Menurut Agnesia, tak terlepas dari dukungan semua pihak mulai Pemkab Pringsewu dan stakeholder terkait, khususnya Kejaksaan Negeri Pringsewu, yang telah menjadikan Posyandu Melati Yogyakarta Selatan sebagai salah satu posyandu binaan Kejari Pringsewu sejak Oktober 2022.
"Posyandu merupakan bagian pemerintahan dan kewenangan berskala pekon yang berperan penting dalam implementasi otonomi pekon. Di mana posyandu tidak lagi hanya sebagai objek, melainkan subjek pembangunan di tingkat pekon," kata Agnesia Marindo saat kunjungan Pj. Gubernur Lampung Samsudin dan Pj. Ketua TP PKK Provinsi Lampung Maidawati Samsudin.
Posyandu Melati Yogyakarta Selatan, kata Agnesia Marindo, sejak 2024 telah diarahkan untuk menyediakan layanan terstandar bagi masyarakat berbasis siklus hidup. Mulai dari ibu hamil, balita, anak pra-sekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa, dan usia lansia di bawah binaan Puskesmas Gadingrejo serta Puskesmas Pembantu dan Kelompok Kerja Operasional Posyandu Kabupaten Pringsewu.
"Posyandu Melati Pekon Yogyakarta Selatan memiliki jumlah sasaran layanan pada 113 balita, 10 ibu hamil, 85 remaja, 223 lansia, 7 balita stunting, dan total 20 kader posyandu yang telah mendapatkan pelatihan keterampilan dasar kader melalui program Plataran Sehat Kementerian Kesehatan RI," ungkap Agnesia Marindo. (*)