Studi Baru: Kopi Bisa Meningkatkan Risiko Stroke, Sebaliknya Teh Dapat Mengurangi

Jumat 04 Oct 2024 - 12:37 WIB
Reporter : Mitra
Editor : Taufik Wijaya

BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Ada fakta baru mengenai kopi dan teh seperti dirilis oleh International Journal of Stroke. Studi ini menyebutkan, dari kedua minuman tersebut ternyata ada yang berpotensi meningkatkan risiko stroke.

Dikutip dari Dailymail, teh dan kopi diklaim memiliki banyak manfaat Kesehatan. Di antaranya meningkatkan energi, mengurangi peradangan, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, jika membahas tentang risiko serangan jantung atau stroke, salah satu minuman tersebut justru jauh lebih mengkhawatirkan.

Dalam studi tersebut terungkap bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi per hari bisa meningkatkan risiko stroke hampir 40 persen. Sementara itu, mengkonsumsi teh dengan jumlah yang sama justru menurunkan risiko stroke hampir seperlima.

 

Studi yang dirilis International Journal of Stroke ini melibatkan lebih dari 26.950 orang dewasa dari 32 negara. Termasuk Inggris dan Kanada. Sekitar setengahnya adalah penyintas stroke.

Usia rata-rata peserta adalah 61 tahun. Sebagian besar merupakan pria. Kebanyakan pasien juga mengalami kelebihan berat badan yang merupakan salah satu faktor risiko stroke. 

Para peserta diminta mengisi kuesioner tentang riwayat medis, aktivitas fisik, diet, dan faktor risiko stroke lainnya seperti merokok dan tekanan darah tinggi.

Para peserta juga diminta menyebutkan berapa cangkir kopi, teh hitam, teh hijau China/Jepang, dan jenis teh lainnya yang mereka minum setiap hari. 

Ada sekitar satu dari lima peserta tidak mengkonsumsi kedua minuman tersebut. Sementara hampir separuhnya hanya meminum teh. Sekitar 15 persen hanya minum kopi. Sedangkan hampir satu dari lima peserta mengonsumsi keduanya.

 

Tim peneliti menemukan bahwa meminum empat atau lebih cangkir kopi per hari dapat meningkatkan risiko stroke sebesar 37%. Namun, meminum jumlah teh yang sama dari jenis apa pun menurunkan risiko stroke sebesar 19%.

Teh hitam yang tergolong Earl Grey dan teh sarapan, memiliki risiko stroke terendah secara keseluruhan, yaitu 29%. Sementara teh hijau mengurangi risiko sebesar 27%. 

Para peneliti mencatat bahwa konsumsi kopi berlebihan dapat memiliki efek merugikan. Pasalnya, mereka yang meminum kopi dalam jumlah besar cenderung memiliki tingkat masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan detak jantung tinggi.

Kopi memiliki kadar kafein yang lebih tinggi daripada teh, dengan sekitar 80-100 miligram per cangkir delapan ons, dibandingkan dengan 50 miligram dalam teh. Kafein telah terbukti mempromosikan pelepasan adrenalin yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Dalam jangka waktu lama, efek ini dapat merusak pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko penggumpalan darah dan stroke. Namun, para peneliti mencatat bahwa menambahkan susu ke dalam jenis teh apa pun menghilangkan semua manfaat yang terkait dengan stroke. Tim peneliti tidak meneliti dampak gula, sirup, rempah-rempah, atau bahan tambahan lain pada kopi atau teh.

Kategori :