JAKARTA - Salah satu pengamat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Lili Romli mengungkapkan bahwa fenomena dinasti politik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dapat mengancam aspirasi rakyat.
Isu ini semakin mencuat dan menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan negara dan kesejahteraan masyarakat.
’’Ini menjadi keprihatinan publik. Dinasti politik semakin menjamur, baik di tingkat pusat maupun daerah. Mereka menduduki posisi di eksekutif pusat dan daerah, serta di lembaga legislatif, termasuk DPR dan DPD di pusat, serta DPRD provinsi, kabupaten, dan kota,” kata Lili saat dikonfirmasi, Kamis (3/10).
Romli menjelaskan bahwa situasi ini menciptakan kondisi di mana anggota dinasti politik menduduki posisi penting di eksekutif dan legislatif, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Ia juga mencatat bahwa banyak dari mereka tidak memiliki kualitas dan kapasitas yang memadai untuk menjalankan tugasnya.
“Mereka tiba-tiba masuk ke gelanggang politik tanpa dibekali pengalaman yang cukup. Bahkan ada yang baru lulus kuliah langsung menjadi anggota dewan,” ujarnya.
Menurut Romli, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik. “Dengan situasi seperti ini, publik khawatir akan peran lembaga perwakilan sebagai tumpuan harapan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat,” lanjutnya.
Dalam konteks ini, peran DPR sebagai pengawas eksekutif dan pembuat undang-undang semakin dipertanyakan.
“Ada kekhawatiran mengenai fungsi dewan sebagai lembaga yang mengawasi eksekutif dan sebagai pembuat undang-undang,” tutupnya. (disway/c1/abd)