JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku memberikan tugas kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Salah satunya melalui investasi. Airlangga menyebut Indonesia memiliki target investasi sebesar Rp1.700 trilun.
Ia menekankan untuk memenuhi hal tersebut dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk Kadin dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). ’’Itu adalah PR (pekerjaan rumah) Kadin. Tidak ada yang lain kecuali Kadin yang kerja bersama BUMN," kata Airlangga dalam Sarasehan Kadin di Jakarta, Rabu (2/10).
Airlangga mengutarakan, dalam peningkatkan pertumbuhan ekonomi, tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Ia mengungkapkan, untuk mencapai target 8 persen, seperti yang direncanakan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto, dibutuhkan campur tangan pihak swasta, dalam hal ini para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin.
Ia tak memungkiri, pelaku usaha memiliki peran yang besar dalam mendorong perekonomian nasional sebab pemerintah hanya memiliki anggaran sebesar Rp3.600 triliun.
"Artinya, Kadin menjadi penting, karena ekonomi daripada anggaran negara itu Rp3.600 triliun dibandingkan Rp20 triliun. Nah, sisanya adalah domestic demand, konsumsi itu 56 persen, kemudian industri sekitar 20 persen plus perdagangan, jadi 10 persen," ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga juga mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang menjadi bagian penting dari ekonomi kelas menengah. Ia menuturkan, pemerintah perlu merancang jaring pengaman sosial agar para calon kelas menengah atau aspiring middle class, bisa terus maju dan tidak turun menjadi kelas bawah.
"UMKM ini bagian daripada ekonomi kelas menengah. Oleh karena itu, kita penting untuk men-design social safety net, agar yang aspiring middle class tidak turun ke bawah dan yang aspiring middle class, kita dongkrak agar bisa maju ke depan," pungkas Airlangga. (jpc)