Deflasi juga terjadi pada komponen harga yang diatur pemerintah (administered price), yakni 0,04 persen (MtM) dengan andil terhadap inflasi umum minus 0,01 persen (MtM). Komoditas yang dominan adalah bensin.
Kepala BPS Jawa Timur Zulkipli mengatakan, pergerakan harga di Jatim juga searah dengan nasional. Ada deflasi month-to-month sebesar 0,13 persen. ’’Deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Gresik dengan angka 0,16 persen. Sedangkan deflasi paling dangkal terjadi di Probolinggo sebesar 0,01 persen,’’ ungkapnya.
Pergerakan harga pada September tersebut terus menggerus angka inflasi 2024. Secara year-on-year, inflasi di Jatim mencapai 1,73 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender bahkan masih mencapai 0,65 persen. (jpc)