Pemerintah Akan Bangun Dua Juta Rumah Di Pedesaan Setiap Tahun

Minggu 29 Sep 2024 - 21:00 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Prima Imansyah Permana

JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, presiden terpilih Prabowo Subianto punya program besar terkait dengan hunian rakyat.

Hashim menuturkan, tiap tahun akan dibangun dua juta unit rumah di pedesaan, sedangkan di perkotaan akan dibangun satu juta unit apartemen setiap tahun.

Dikatakan Hashim, saat ini hampir 11 juta keluarga menunggu rumah layak huni dan ada 27 juta rumah yang dianggap tidak layak huni. Hal Itu berarti ada 37 juta keluarga yang menunggu atau memang tinggal di rumah tidak layak huni.

Hasim menuturkan rumah tidak layak huni ini misalnya, tidak memiliki akses air bersih dan tidak ada akses listrik yang cukup.

BACA JUGA:Komunitas Thrifting Harap Ada Diskresi Terbatas Aturan Impor Pakaian Bekas

Karena itu, menurut Hashim, Prabowo sudah memutuskan program besar dengan membangun dua juta unit rumah di pedesaan dan satu juta unit apartemen di perkotaan setiap tahun.

"Orang banyak yang skeptis, ragu-ragu, apakah kita mampu dan sebagainya. Saya bisa katakan dalam hal ini kita mampu, dana akan ada, kita akan bangun," ujarnya.

Hashim mengungkapkan, dirinya beberapa kali bepergian ke luar negeri dan bertemu dengan investor. Mereka siap untuk membangun hunian-hunian tersebut.

"Saya berapa kali sudah keluar negeri, saya sudah dua kali ke Beijing, kemarin saya pulang dari Qatar. Ketemu dengan investor, ketemu dengan yang ingin berikan finance dari China sudah siap, dari Tiongkok sudah siap, banyak sudah mau bangun rumah-rumah untuk rakyat miskin kita. Karena ini bukan hanya amal saja, tapi menguntungkan, tapi ini adalah untuk rakyat miskin kita," terangnya.

BACA JUGA:Kapolres Pringsewu: Hindari Istilah ‘Pribumi’ dalam Kampanye Pilkada!

Terkait dengan pembangunan, tentu perlu pengadaan lahan. Hal ini, Hashim akui sulit untuk akuisisi. Ia lalu menyebutkan di Jakarta ada PD Pasar Jaya dengan 153 perusahaan.

"Nah, yang akan kita laksanakan 153 pasar itu nanti kita akan jadikan kompleks perumahan, rumah untuk rakyat miskin, 153 pasar kita akan bangun 153 kompleks pasar-pasar," kata Hashim. 

Sementara itu, dari sektor perumahan dan konstruksi dapat menguntungkan. Bahkan, negara China pernah GDP-nya mencapai 25 dari perumahan dan konstruksi.

"Indonesia sekarang, 14 persen. Nah, dengan perumahan ini, program kita ini, kita ingin mencapai juga 25 persen. Maka, kita sangat optimis," ucap Hashim. (Investor.id/pip)

Kategori :