BANDARLAMPUNG - Aksi pemboikotan produk-produk Amerika Serikat yang terafiliasi dengan Israel tampaknya bukan omong kosong belaka. Ya, beberapa media sosial pun memviralkan supermarket yang dengan sengaja menempel tulisan ’’tidak dijual’’ pada setiap produk yang disebut-sebut terafiliasi dengan Israel, di antaranya Unilever dan Nestle.
Dalam video yang diunggah akun @khabarziman memberitahukan supermarket tersebut tidak menjual produk-produk dimaksud dengan penempelan secarik kertas. Terlihat dalam kertas tersebut tertuliskan: barang ini tidak dijual sesuai fatwa MUI dan di atasnya bertuliskan Supermarket Al-baik.
Usut punya usut, ternyata hal itu benar dilakukan salah satu supermarket di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Postingan tersebut lantas membuat banyak dukungan dari netizen yang memberi semangat, bahkan mendorong kebangkrutan Israel karena telah membombardir Gaza, Palestina, secara brutal.
Seperti dituliskan @aseppraden, ’’Saya doakan pemilik toserba atau supermarket ini diberikan rezeki seluas-luasnya oleh Allah SWT," ujarnya.
Kemudian @najmi, ’’Semoga seluruh dunia mengikuti dan menerapkan hal ini. Amin," tulisnya.
Ditambah @akmalaby, "Jangan pernah takut boikot, rezeki Allah yang ngatur," sambungnya dengan ribuan komentar lainnya.
Sementara, pantauan Radar Lampung di minimarket dan supermarket yang ada di Bandarlampung, pengaruh boikot produk berafiliasi dengan Israel juga terlihat. Meski produk-produk tersebut masih dijual, pihak minimarket mendiskonnya dengan harga lebih murah dari sebelumnya. Seperti sabun Lifeboy, pembersih wajah Ponds, dan Aqua.
Bahkan air mineral Aqua bisa ambil dua botol, tetapi cukup bayar satu botol. ’’Kita enggak ada sih yang kayak gitu (tulisan tidak dijual seperti viral di video, Red). Enggak ada aba-aba dari pusat," ujar salah satu pelayan minimarket di Jalan Arif Rahman Hakim ini. Serupa diucapkan pelayan minimarket di Jalan Sultan Agung, Wayhalim, dan minimarket di Jalan Pangeran Antasari, Sukarame.
Sebelumnya, beberapa pihak gerai makanan cepat saji yang disebut-sebut masuk dalam daftar produk atau berafiliasi dengan Israel di Bandarlampung kompak bungkam. Sementara pantauan Radar Lampung, Senin (13/11), gerai-gerai tersebut masih ada pengunjungnya meski tidak terlalu ramai. Di antaranya McDonald’s, KFC, dan Burger King di Jalan Z.A. Pagar Alam.
Saat dikonfirmasi, pihak Burger King Z.A. Pagar Alam, Bandarlampung, tidak bersedia memberikan keterangan dan menyebut satu pintu dengan pusat. ’’Kami di sini tidak ada kapasitas untuk menjawab pertanyaan wartawan apa pun itu," kata seorang pria, perwakilan gerai Burger King setempat.
Begitu juga dengan pihak McDonald’s Z.A. Pagar Alam. Seorang pekerja wanita di tempat tersebut mengatakan agar menghubungi marketing komunikasi pusat, Rizky, untuk keterangan resminya. Namun, nomor Rizky-nya sendiri saat dihubungi melalui telepon tidak merespons pertanyaan wartawan koran ini.
Tak beda dengan KFC Z.A. Pagar Alam. CUG-nya, Rudi Astono, saat ditanya memilih bungkam.
Diketahui, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof. Moh. Mukri mengatakan jika apa yang dilakukan Israel sudah tidak bisa dibiarkan lagi. Terlebih upaya pembantaian anak-anak, wanita, bahkan non-muslim pun terus terjadi di Gaza, Palestina.
’’Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa kepada warga Palestina. Tentu Israel melakukan serangan itu juga disokong dana dari hasil sumbangan berbagai produk yang dijualnya," kata dia, Minggu (12/11).
Melihat kejahatan Israel yang tidak pernah habisnya selama lebih dari 50 tahun lamanya, tegas mantan Rektor UIN RIL ini, umat Islam dan dunia sudah seharusnya marah besar. ’’Kontribusi terkecil kita ya jangan membeli barang-barang yang menjadi produk Israel. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum tahu, maka kewajiban kita untuk memviralkan fatwa MUI itu (haram membeli produk Israel, Red)," ungkapnya.