Harga Singkong Anjlok Petani di Tubaba Beralih Tanam Tebu hingga Buah

ilustrasi pinterest--
PANARAGAN - Anjloknya harga singkong di Lampung, khususnya dalam wilayah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), membuat masyarakat beralih ke komoditas lainnya. Diantaranya tanaman tebu, karet, sawit, coklat, kopi, alpukat, mangga, dan kelengkeng.
Mereka beranggapan tanaman Singkong tidak lagi dapat menghasilkan, bahkan yang ada mereka pasti mengalami kerugian yang cukup besar.
Karenanya beralih ke tanaman lain merupakan solusi yang tepat agar mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarganya masing-masing.
Samsuri (45) warga Pulung Kencana mengatakan bahwa dari dua hektar lahan yang ia miliki semuanya beralih ke tanaman tebu dan sawit. Karena menurutnya dua komoditas itu cukup menjanjikan di masa yang akan datang.
"Bahkan jika dihitung, lebih banyak untung menanam tebu daripada menanam singkong,"ungkapnya tadi sore.
Komoditas sawit kopi dan coklat menurutnya di Kabupaten Tulang Bawang Barat sangat menjanjikan. Karena kontur tanah dan cuaca juga mendukung untuk komoditas-komoditas tersebut.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Dewansyah (52) warga Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Menurutnya beralih ke tanaman tebu merupakan solusi terbaik saat ini, karena setiap hektar rata-rata petani akan mendapatkan untung sekitar Rp20 jutaan dengan usia tanaman sekitar 10 sampai 11 bulan.
"Kita hanya satu kali tanam namun empat kali panen, sehingga kita untuk tahun kedua ketiga dan keempat tidak lagi mengeluarkan biaya tanaman namun hanya pengolahan,"katanya.
Tidak berbeda dengan Marsudi (55) warga Tiyuh Kagungan Ratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Menurut pria yang mempunyai lahan cukup luas ini bahwa menanam tebu sangat menjanjikan. Meski demikian, resikonya hanya kebakaran ketika musim panas. Sebab daun tebu mudah terbakar apalagi menjelang panen.
"Pengolahan tebu menurut saya cukup mudah sama halnya dengan singkong. Karena itu, Saya menyarankan para petani dapat beralih ke tanaman tebu, karena menanam tebu lebih menjanjikan daripada singkong,"pungkasnya.
Pengalihan tanaman dari singkong ke tanaman karet sawit dan tanaman lainnya juga dilakukan oleh Sukri (43).
Pria yang mengaku mempunyai lahan 3 hektar ini membagi lahannya dalam berbagai komoditas diantaranya sawit coklat dan karet.
"Kenapa saya lakukan ini karena singkong sudah tidak lagi menjanjikan bahkan kita dipastikan akan merugi,"ungkapnya. (fei/nca)