UNIOIL
Bawaslu Header

Stok Terbatas, Harga Minyakita di Bandar Lampung Naik

HARGA NAIK: Stok terbatas dan tingginya permintaan menyebabkan harga MinyaKita di Bandarlampung naik menjelang libur Natal dan tahun baru 2025. FOTO KEMENDAG--

BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Harga minyak kemasan merk MinyaKita di Bandarlampung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan stok yang terbatas, terutama menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Wilson Faishol, Kepala Dinas Perdagangan Bandarlampung, mengungkapkan bahwa saat ini stok MinyaKita sangat terbatas, dan perusahaan diharuskan memperhatikan regulasi ekspor dan impor guna menjaga ketersediaan barang di pasar.

"Stok Minyakita saat ini terbatas, dan perusahaan wajib memperhatikan keseimbangan ekspor dan impor untuk menghindari kekurangan pasokan," ujar Wilson Faishol.

Selain itu, permintaan yang tinggi dari masyarakat juga menjadi faktor penurunan stok Minyakita. Banyak warga yang memilih minyak kemasan Minyakita karena harga yang terjangkau.

BACA JUGA:HET Naik, Pembeli MinyaKita Menurun

Berdasarkan data dari situs SiagaBapok milik Pemerintah Kota Bandar Lampung, harga Minyakita kini tercatat naik menjadi Rp 17.500 per liter, dari harga sebelumnya yang berkisar Rp 15.500.

Kenaikan harga ini turut memengaruhi sejumlah bahan pokok lain yang juga tercatat mengalami kenaikan menjelang Tahun Baru 2025. Beberapa pasar di Bandar Lampung tercatat mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, mengingat tingginya permintaan pada musim liburan ini.

Sebelumnya Daya beli masyarakat terhadap minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) menurun pasca harga eceran tertinggi (HET) naik.

Saat ini HET MinyaKita naik menjadi Rp 15.700 per liter dari sebelumnya Rp 14.000 per liter. Saat ini juga mengalami kelangkaan pasokan.

BACA JUGA:Pedagang Jual Minyakita di Atas HET

Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Mujiburrohman, mengatakan, sejumlah besar pedagang memang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan MinyaKita.

Saat ini, kata Mujiburrohman, selisih harga antara MinyaKita dengan minyak goreng non-subsidi tidak jauh berbeda juga menjadi alasan mengapa daya tarik MinyaKita menurun.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Suryo, salah seorang pedagang gorengan yang bertempat di wilayah Depok. 

Menurut Suryo, minyak goreng non-subsidi saat ini juga jauh lebih mudah untuk ditemukan ketimbang dengan minyak goreng kemasan MinyaKita.

Tag
Share