Total Aset dan Penyaluran Kredit Naik, Kinerja Perbankan Lampung Tunjukkan Pertumbuhan Positif
PAPARKAN KINERJA PERBANKAN: Kepala OJK Provinsi Lampung Otto Fitriandy memaparkan kinerja dunia perbankan Lampung pada Media Update Kinerja Industri Jasa keuangan Provinsi Lampung periode Triwulan I-2024 di Ballroom Hotel Horison Lampung, Rabu (26/6). -FOTO ELGA PURANTI/RLMG -
Namun, lanjut Otto, peningkatan pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL). Jika pada Maret 2023 NPL hanya tercatat sebesar 3,51 persen, naik sebesar 0,75 persen menjadi sebesar 4,25 persen pada Maret 2024.
BACA JUGA:Pj. Gubernur: Tindak Tegas Seluruh Praktik Pungli!
Menurutnya, peningkatan NPL ini disebabkan terjadinya peningkatan nominal NPL UMKM sebesar Rp0,38 Triliun. Yaitu dari sebesar Rp0,97 Triliun pada Triwulan 1-2023 menjadi sebesar Rp1,35 Triliun di Triwulan 1-2024.
’’OJK akan terus mendukung kinerja perbankan melalui beragam kebijakan yang diperlukan. Sehingga diharapkan dapat terus tumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risiko,” ucapnya.
Otto melanjutkan, dari segi pertumbuhan sektor ekonomi, OJK melakukan pengawasan dengan menggandeng Bank Indonesia, Kanwil DJPb dan Pemerintah Daerah.
“Karena di sana juga ada peran otoritas moneter dan fiscal. Tentunya ada pemda juga yang punya program dalam upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya,” jelas Otto.
Otto menegaskan, pihaknya akan terus berupaya melakukan langkah-langkah guna memastikan bahwa seluruh aspek pengawasan dan regulasi di sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan baik.
’’Sehingga dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi konsumen dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi industri,” tandasnya. (ega/c1/fik)