RAHMAT MIRZANI

Pj. Bupati Tanggamus Panen Cabai Merah Program Gertak Mata Babe

PANEN CABAI: Pj. Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan panen cabai merah program Gertak Mata Babe.--FOTO DISKOMINFO TANGGAMUS

TANGGAMUS - Penjabat Bupati Tanggamus Ir. Mulyadi Irsan menghadiri panen cabai merah program Gerakan Penanaman Serentak Bawang dan Cabai (Gertak Mata Babe) dalam rangka pengendalian inflasi di daerah. Panen bertempat di area lahan pertanian Milenial Gisting, Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Selasa (25/6). 

Mulyadi Irsan menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. ’’Kestabilan pasokan dan harga pangan adalah kunci dalam menghadapi inflasi,’’ tuturnya. 

Mulyadi Irsan mengajak masyarakat kembali membudayakan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam tanaman untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. ’’Seperti menanam cabai, terong, dan tomat. Ini mudah, tinggal diberi pupuk organik akan berbuah sendiri,’’ ungkapnya.

Mulyadi Irsan berharap setiap jengkal lahan pekarangan kembali ditanami tanaman yang dibutuhkan sehari-hari.  ’’Dengan harapan bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan hasilnya berdampak positif,’’ ungkapnya. 

Sementara Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Tanggamus, Rohim, mengatakan bahwa Gertak Mata Babe dilaksanakan secara serentak di 20 kecamatan se-Kabupaten  Tanggamus  yang diawali penanaman secara simbolis oleh Bapak Pj. Bupati Tanggamus di BPP Kotaagung. ’’Kegiatan panen cabai besar ini merupakan inplementasi dari program Gertak Mata Babe 2024,’’ katanya. 

Panen cabai merah ini merupakan panen kali keenam dengan luasan 0,2 hektare dengan produksi 1,6 ton atau 8 ton/ha dengan asumsi produksi per batang 0,5 kg/batang dengan pluktuasi harga di petani berkisar Rp30.000/kg hingga Rp50.000/kg.   Adapun pupuk yang digunakan yaitu pupuk kompos, pupuk kimia (NPK), dan pupuk organik cair (POC), serta nutrisi tambahan lainnya. Dengan jarak tanam 0,6 cm x 0,6 cm atau kurang lebih 16.000 batang/ha.

Adapun kendala petani yang dihadapi yaitu hama, seran ulat yang menyebabkan kerontokan pada buah. Namun serangan hama masih di bawah ambang batas dan masih bisa dikendalikan dengan adanya penerapan inovasi pertanian dari  penyuluh pertanian. 

Harapan petani adanya bantuan untuk kegiatan kawasan cabai merah seperti cultivator dan peralatan sistem irigasi. (rls/ehl)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan