RAHMAT MIRZANI

Dengarkan Jika Ingin Didengar

-Ilustrasi net-

Aku percaya Bulan pasti bisa, mau dia kemarin batuk pun suaranya akan tetap merdu. Aku sudah sering mendengar Bulan bernyanyi. Suara dia cempreng ketika berbicara, beda lagi ketika dia bernyanyi.

"Loh kamu denger aku tanya tadi?" tanya Bulan.

"Iyalah! Aku kan punya kuping." Aku memukul cukup keras lengan Bulan. Enak saja, kan memang benar aku mendengar dia berbicara, hanya saja aku tidak mengeluarkan suaraku.

"Udah dibilangin juga, aku denger kamu cerita cuma bingung harus nganggepin gimana." Aku berkata dengan raut muka merajuk.

"Lah ini bisa ngasih solusi? Tadi malah sibuk makan." Bulan mengusap bahunya lalu balas memukul lebih keras.

Aku juga mengusap bekas pukulannya dan menjawab. "ya kan ini udah kupikirin solusinya tadi waktu di kelas, hahaha."

"Hahaha. Iya iya." Bulan ikut tertawa.

"Oke, aku ikutin saranmu. Ayo, temenin aku nemuin Bu Lisa."

Aku hanya pasrah ketika Bulan menyeretku menuju ruang guru.

Ya, mungkin mulai sekarang aku harus lebih berani bersosialisasi dengan yang lain. Benar kata Bulan, aku terlalu cuek.

Dariku untukku sendiri dan untuk kalian juga, Jika ingin didengar maka dengarkan, jika tidak ingin diabaikan maka jangan abaikan. Bumi berputar bukan untuk dirimu saja.(*)

 

 

 

Tag
Share