Ku Tak Takut Senior

Ilustrasi-Mohammed Hassan/Pixabay-

 

"Iya, bahkan kami juga sudah pernah menegur namun tak didengarkan juga oleh mereka" ucap Shinta

 

                "Loh kenapa mereka tak menanggapi ucapan kalian?" tanya Auris

 

"Kata mereka sih kita itu tidak pantas untuk menegur mereka karena mereka senior kita. Jadi kita sebagai juniornya tidak boleh menegur mereka hanya karena mereka senior" ucap Zea

 

"Seharusnya tidak boleh begitulah dan seharusnya di sini juga tidak ada yang namanya senior dan junior. Kita kan sama di sini tujuannya untuk bekerja mencari uang. Apakah perbuatan mereka itu bisa dikatakan benar? Kalo seperti itu mah sama saja mereka makan gaji buta. Menerima uang tapi tidak bekerja" ucap Auris.

 

"Sudahlah. Lebih baik kita bekerja saja tidak usah mengurusi mereka. Nanti malah kita yang diomongin makan gaji buta oleh mereka" ucap Shinta

 

Saat sudah jam istirahat, Auris berjalan ke arah mereka yang tadi melakukan hal yang dilarang untuk dilakukan saat jam kerja karena ingin mencoba menegur mereka supaya mereka tidak mengulangi perbuatan mereka tersebut.

 

"Permisi semuanya" ucap Auris saat sudah tiba di depan mereka.

 

"Ya. Ada apa ya?" tanya salah satu dari mereka yang bernama Naura.

 

"Begini saya ingin memberitahukan kepada kalian bahwa saat jam kantor sebaiknya kalian tidak diperbolehkan untuk makan atau suatu hal lainnya" ucap Auris.

 

"Siapa lo berani banget negur kita? Anak baru aja belagu lo" ucap Vivi teman Naura.

 

"Maaf, saya menegur kalian karena memiliki maksud tertentu yang tak lain adalah karena memang peraturan di kantor kan memang begitu" ucap Auris.

 

"Heh jangan ngelunjak ya lo! Gue ini senior elo sopan dikit kek. Lagipula bebas kali kita mau kayak mana pun. Itu juga kan bukan urusan Lo!" ucap Naura yang sudah mulai emosi kepada Auris.

 

"Maaf ya, Mbak, di kantor ini tidak ada yang namanya senioritas. Kalau memang di kantor ini ada senioritas, apakah pantas kami memiliki senior seperti kalian? Kelakuan kalian saja tidak pantas untuk dicontohkan ke juniornya." ucap Auris yang sudah mulai kehilangan kesabaran.

 

Melihat keributan terjadi, Zea dan Shinta langsung berlari ke arah tempat keributan tersebut. Mereka terkejut karena Auris terlibat dalam keributan tersebut. Zea dan Shinta langsung menghampiri Auris untuk mengajaknya pergi dari tempat keributan itu.

 

"Auris." panggil Shinta, Auris tidak menjawab hanya menengok saja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan