Ku Tak Takut Senior
Ilustrasi-Mohammed Hassan/Pixabay-
DI bawah mentari pagi, seorang perempuan sedang berlari dengan terbirit-birit karena dia hampir saja telat untuk datang ke kantor. Beruntunglah, saat tiba di kantor, dia tidak telat hanya hampir telat saja.
"Untung aja nggak telat padahal ini hari pertama aku kerja di sini." ucap orang itu yg tak lain adalah Auris.
Saat Auris sedang berdiam diri sambil menengok ke kanan dan kiri untuk mencari di mana meja kerjanya karena Auris juga belum seberapa mengenal tempat ini, tiba-tiba ada seorang perempuan datang menemui Auris.
"Permisi apakah anda Auris?" tanya orang itu.
"Iya, saya Auris." ucap Auris.
"Oh, mari saya antarkan Anda ke meja Anda." ucap orang itu.
"Baiklah. Ayo!" ucap Auris.
"Terima kasih sudah mengantarkan saya ke meja saya." ucap Auris saat sudah sampai di meja kerjanya.
"Sama-sama. Oke kalau begitu, saya akan kembali ke meja saya dulu" ucap orang itu.
"Eh orang tadi siapa ya namanya, kok aku nggak ngajak kenalan sih lupa deh aku" ucap Auris pada saat orang itu sudah kembali ke mejanya.
Tiba-tiba datang dua orang perempuan berpakaian rapi menghampiri Auris yang baru saja duduk di kursinya untuk mengajaknya berkenalan kepada Auris.
"Hai kenalin aku Zea, anak yang manis, lucu dan imut" ucap Zea kepada Auris
"Gula kali ah manis." ucap Auris
"Dan kenalin aku Shinta, anaknya Ibu Jubaidah" ucap Shinta
"Lah emang ibu kamu namanya Jubaidah?" tanya Zea