Penyaluran Kredit Tumbuh 11 Persen di Tengah Guncangan Ekonomi Global
TUMBUH: Laporan Kredit Analiting Indonesia menyebut penyaluran kredit tumbuh 11 persen pada Februari 2024 di tengah ketidakpastian ekonomi global-FOTO JULIAN ROMADHON/DISWAY-
JAKARTA- Industri perbankan Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif di tengah guncangan ekonomi global dan fluktuasi politik dalam negeri.
Dari laporan terbaru Tim Analitik Kredit Rating Indonesia (KRI) yang dilakukan Gromy Purba dan Samuel Sitorus,sektor perbankan itu tidak hanya bertahan namun juga tercatat mengalami pertumbuhan yang menjanjikan.
Penyaluran kredit meningkat sebesar 11 persen year-on-year mencapai lebih dari Rp 7.094 triliun pada Februari 2024.
BACA JUGA:Laka Lantas di Pidada Panjang Bandar Lampung, Satu Korban Dilaporkan Tewas
Sedangkan jumlah deposito mengalami kenaikan hingga mencapai 56 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 8.440 triliun.
”Kami melihat perbaikan signifikan dalam kualitas aset, dengan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) net yang turun menjadi 24 persen pada Februari 2024 dari 26 persen pada tahun sebelumnya,” kata Gromy Purba.
Kemudian sektor perbankan juga menunjukkan kecukupan modal yang sangat baik, dengan rasio kecukupan modal yang mencapai lebih dari 278 persen.
Menurut Samuel Sitorus hal itu memberikan pondasi yang kuat bagi perbankan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi yang mungkin muncul.
BACA JUGA:Nunggak Pajak, Pemkot Bandar Lampung Segel 6 Reklame
Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga perbankan sebesar 0,25 basis poin menjadi 6,25 persen pada April juga mendapat sorotan.
Kenaikan itu menurut dia, berhasil menstabilkan nilai tukar rupiah. Tapi di sisi lain, menimbulkan dampak negatif terhadap kemampuan bayar debitur, khususnya di segmen UMKM, mikro, dan individual (consumer loan).
”Kenaikan ini memang memberi dampak ke stabilitas moneter, tetapi kita juga harus waspada terhadap tekanan yang ditimbulkannya pada kemampuan bayar konsumen,” tambah Samuel.
BACA JUGA:Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Berhenti Beroperasi
Walapaun menghadapi tantangan likuiditas dan potensi peningkatan NPL karena faktor-faktor tersebut, tim KRI optimistis sektor perbankan masih memiliki peluang pertumbuhan yang solid.