Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Berhenti Beroperasi
BERHENTI BEROPERASI: Pabrik Sepatu Bata yang berada di Purwakarta, Jawa Barat, berhenti beroperasi. -FOTO JPNN-
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengungkapkan fakta baru setelah Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat (Jabar), resmi ditutup pada akhir April 2024.
Agus Gumiwang menyebut PT Sepatu Bata Tbk. (kode saham: BATA) sedang melakukan transformasi bisnis dengan mengefisienkan perusahaan di tengah kerugian yang sedang dialami. “Bisa saya sampaikan (PT Sepatu Bata) sedang melakukan upaya transformasi bisnis dan mereka meng-adjust kegiatan bisnisnya untuk lebih efisien,” kata Agus kepada wartawan, Selasa (7/5).
“Termasuk yang kita ketahui bersama mereka sudah menjual aset dalam rangka untuk menjadikan perusahan kembali sehat dan efisien,” sambungnya.
Sebelumnya, diketahui PT Sepatu Bata secara resmi mengumumkan akan menghentikan aktivitas produksi pabrik yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik itu ditutup karena terus mengalami kerugian selama empat tahun terakhir. Keputusan penutupan pabrik itu sejalan dengan Keputusan Direksi pada 30 April 2024 yang sebelumnya telah disetujui berdasarkan persetujuan dari Keputusan Dewan Direksi tanggal 29 April 2024.
BACA JUGA:Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Meningkat, Maret 2023 Capai 1,04 Juta
Sekretaris Perusahaan BATA Hatta Tutuko mengatakan, ia sudah melakukan upaya selama empat tahun terakhir. Tapi, kerugian dan tantangan industri akibat pandemi Covid-19 dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat membuat perusahaan tidak mampu melanjutkan produksinya di Purwakarta.
Hatta mengungkapkan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia. “Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di Pabrik Purwakarta,” ungkapnya.
Sebelum akhirnya memutuskan untuk menghentikan aktivitas produksi, ternyata Bata sempat menjual kantor pusatnya yang berada di Jakarta Selatan, pada Maret tahun ini. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menjual Graha Bata, sebuah gedung kantor pusat BATA di Cilandak, Jakarta Selatan dengan nilai transaksi mencapai Rp 64 miliar. Gedung ini dijual terdiri dari aset tanah dan bangunan.
BACA JUGA:Kemendag Cabut Pembatasan Barang Impor Milik PMI
Manajemen mengatakan penjualan ini ditujukan untuk memperkuat posisi keuangan perseroan dengan melunasi sebagian pinjaman berbunga dan mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan properti. Sehingga alokasi dana dari keuntungan Perseroan dapat dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan. (jpc/c1/nca)