Polda Lampung Periksa Intensif 10 Saksi Penembakan

BARU TANGKAP SATU PELAKU: Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika dan Dirreskrimum Kombes Reynold Hutagalung saat menunjukkan barang bukti pelaku penembakan di depan Markas Komando Polda Lampung, Minggu (7/4).-FOTO ANGGRI SASTRIADI-

BANDARLAMPUNG - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Lampung Kombes Reynold Hutagalung mengatakan pihaknya terus memburu para pelaku curanmor yang sempat melepaskan tembakan di depan Markas Komando (Mako) Polda Lampung.

’’Sementara, satu pelaku yang kami kejar itu identitasnya sudah diketahui. Rumahnya pun sudah kami lakukan penggeledahan," kata Reynold, Senin (8/4).

Sejauh ini, lanjut Reynold, pihaknya sudah memeriksa 10 saksi secara intensif. Saksi-saksi tersebut terlibat baik secara langsung maupun tidak dalam adanya kendaraan yang patut diduga hasil tindak pidana.

’’Para pelaku ini masih dalam pencarian kami. Tim sedang bekerja. Kami sedang berkoordinasi dengan Seaport Interdiction Bakauheni," ungkapnya.

Ditanya apakah para pelaku ini ada dari anggota TNI atau Polri sendiri, Reynold menjelaskan sementara semuanya masyarakat sipil.

’’Semua informasi terkait identitas pelaku ini kita dapat dari tersangka yang sudah diamankan. Ada tersangka O alias A, juga ada tersangka I yang diduga komplotan mereka dalam sindikasi curanmor atau mata elang atau debt collector atau dari leasing," jelasnya.

’’Sampai saat ini belum disimpulkan apakah ada dari oknum anggota. Semua pelaku ini masyarakat biasa. Terkait indikasi pelaku yang berjumlah 5 orang ini, kami sudah dapat identitasnya, yakni O alias S dan sampai saat ini belum pulang. Dan, rumahnya sudah kami datangi. Saat ini sedang dalam pendalaman dan pengejaran," pungkasnya. 

Sebelumnya, Polda Lampung melalui Ditreskrimum berhasil meringkus salah satu pelaku terindikasi komplotan penembakan di mako polda berinisial KAW. Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menjelaskan aksi penembakan di depan Mako Polda Lampung dipicu pengungkapan para pelaku tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor). "Awalnya, tim (Ditreskrimum) melakukan pengungkapan tindak pidana curanmor. Di mana didapati akan ada transaksi penjualan mobil bodong di sekitaran Jalan Z.A. Pagar Alam. Dan, ini termasuk polemik peristiwa di depan Mako Polda Lampung," ujar Kapolda, Minggu (7/4).

Lebih lanjut, Helmy mengatakan awalnya tim dari Resmob Ditreskrimum melakukan penyelidikan dan pengungkapan transaksi penjualan mobil bodong pada Rabu, 3 April 2024. Saat itu akan ada transaksi penjualan mobil bodong jenis Honda Jazz warna abu-abu.

"Jadi, Resmob Polda Lampung mendapati informasi kemudian mendalami informasi itu. Dan di pukul 01 dinihari akan ada transaksi mobil bodong di Jalan Z.A Pagar Alam," jelasnya.

Kemudian, tim resmob mengecek kebenaran tersebut. Saat dilakukan pengecekan, mobil tersebut berhasil kabur lalu Tim Resmob kembali melakukan pencarian. Dan tepatnya sekitar pukul 04.00 dini hari didapati informasi bahwa mobil Honda Jazz tersebut berada di Rumah Makan Kapau arah ke Polda Lampung.

"Tim Resmob melakukan penyelidikan dan di lokasi ada Honda Jazz warna abu-abu serta satu unit kendaraan Toyota Fortuner VRZ warna putih dengan ada jumlah 7 orang. Dengan rincian, 3 orang ada di dalam Honda Jazz warna abu-abu dan 4 orang berada di Toyota Fortuner VRZ warna putih,” bebernya.

Karena kekuatan tidak seimbang di mana petugas hanya berempat, menurutnya maka memutuskan untuk melakukan pembuntutan terlebih dahuli. Namun pada saat berencana kembali ke Mako (Polda Lampung), tiba-tiba dari belakang mobil digunakan Tim Resmob ini dikejar pelaku yang sedang parkir di Rumah Makan Kapau menggunakan Toyota Fortuner VRZ," ungkapnya.

Sesampai di putaran arah ke Polda Lampung, tiba-tiba salah satu penumpang menutup jalur mobil petugas. Penumpang tersebut pun turun sambil melepaskan tembakan ke atas. Lalu tim langsung pergi menuju ke Mako Polda Lampung dengan diikuti mobil pelaku. ”Sesampai di depan Mako Polda Lampung, para pelaku dengan sengaja melepaskan tiga kali tembakan ke atas sambil kabur dengan kencangnya menggunakan mobil pelaku," katanya.

Tag
Share