Puasa dan Pengembangan Kualitas Diri
Sekretaris Fordaf Fatayat NU Provinsi Lampung Ade Laila Hidayanti, S.Ag.-Foto Ist-
Akhlak adalah identitas utama bagi seorang mukmin. Tanpa akhlak yang baik, terpuji, maka seorang mukmin tidak memiliki nilai positif yang membedakannya dengan orang lain.
Akhlak inilah yang menjadi misi utama diutusnya nabi Muhammad SAW ke muka bumi. Sesuai sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah).
Jadi, akhlak ini penting untuk kita perhatikan. Penting untuk kita instrospeksi diri, bagaimana kita bisa memiliki sikap hidup terhadap diri kita, bagaimana kita berakhlak kepada Allah SWT, dan bagaimana kita berakhlak kepada lingkungan kita, keluarga kita, masyarakat, bahkan kepada alam yang ada di sekitar kita.
Seorang mukmin yang baik, tentu dia akan memberikan manfaat untuk dirinya, keluarganya, masyarakat di sekelilingnya, dan alam semesta ini.
Maka tugas kita selama bulan Ramadan ini adalah bagaimana kita meningkatkan:
1. Keimanan kita kepada Allah SWT. Bahwa dengan berpuasa harus bisa membuat kita semakin beriman kepada Allah SWT dengan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada-Nya.
2. Puasa harus membuat kita semakin berilmu. Dengan memanfaatkan waktu luang untuk menambah ilmu kita, dan memanfaatkan ilmu yang sudah Allah SWT titipkan kepada kita.
3. Puasa harus bisa mendidik jiwa kita menjadi orang yang berakhlak.
Dengan tiga modal ini: iman yang kuat kepada Allah, ilmu yang mendalam yang luas dan bermanfaat, dan akhlak yang baik, akan menghantarkan diri kita bisa meraih derajat takwa, dan menjadikan kita orang yang berkualitas. Baik di mata Allah SWT maupun di hadapan sesama manusia.
Semoga Allah selalu memberikan kemudahan kepada kita, agar terus bisa berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Aamiin
Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bisshawab. (*)