Dimudahkan E-KPB, Petani Ucap Terima Kasih Pak Gubernur Arinal

SAPA PETANI LANGSUNG: Gubernur Arinal Djunaidi saat meninjau persiapan panen padi di Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, belum lama ini.-FOTO DISKOMINFO LAMPUNG -

BACA JUGA:Fantastis! Kerugian Negara Kasus Korupsi PT Timah Tbk. Bisa Lebih dari Rp217 T

Sementara, Agus Pundoko, anggota Kelompok Tani Taruna Mandiri Pekon Tegalsari Gading Rejo, mengatakan dalam bertani padi tentu ada kemungkinan kegagalan panen. Menurutnya kegagalan panen akan dirasakan besar dampaknya yang dialami petani terutama dalam segi permodalan dan lainnya.

Namun, tukasnya, pada e-KPB terdapat layanan e-AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi) yang melindungi petani jika terjadi kegagalan panen. “Jadi dampaknya terasa saat terjadi kegagalan panen. Kita mudah dalam mengklaim ganti rugi saat terjadi kerusakan padi yang ditanam,” ungkapnya.

Selanjutnya M. Alfat dari Kios Maju Jaya, Candipuro.  Ia mengaku bersyukur dengan adanya e-KPB ini karena sangat membantu pihaknya selaku kios untuk melaporkan jumlah kuota yang sebenarnya ada berapa di petani. 

Menurutnya petani juga mendapat keuntungan dari aplikasi e-KPB ini dapat melihat langsung kuota yang ada. Dari aplikasi ini, selaku pengelola kios tidak perlu menulis laporan secara manual. ”Karena di aplikasi ini kita langsung input dan download hasil dari transaksi kami selama satu bulan,” terangnya. Di aplikasi e-KPB ini petani juga bisa melihat kuota yang ada. Sehingga kami selaku kios tidak perlu repot untuk memberitahu kuota pupuk bersubsidi karena bisa dilihat sebenarnya berapa dari aplikasi tersebut,” ucapnya.

Terpisah, Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Tubagus Dinas KPTPH Lampung M. Rifki mengatakan, e-KPB adalah program Gubernur Arinal untuk menghubungi kepentingan pihak yang terlibat dalam sektor pertanian.

Tujuannya dalam rangka peningkatan sektor pertanian, baik penghasilan petani, maupun yang terlibat. Seperti penyedia saprodi, dan lainnya. “Jadi dalam pengelolaan pertanian tergabung dalam satu program e-KPB. Diharapkan stekholder terkait dapat bersinergi,” ujarnya.

Saat ini, e-KPB telah memiliki 16 layanan yang memberikan kemudahan di pertanian Lampung. Seperti pertama, penyalur pupuk bersubsidi atau e-Pubers, petani diberi kemudahan dalam penebusan pupuk bersubsidi.

Menurutnya, kemudahan-kemudahan penyaluran pupuk bersubsidi ini seperti petani sudah tahu jatah mereka. ”Misal petani punya lahan 1 hektare mendapat jatah urea 200 kg dan NPK 200 kg juga. Saat diambil 50 kg dulu akan tahu sisanya berapa yang bisa diambil nanti,” katanya.

Kedua, petani tidak perlu datang ke kios, cukup terlebih dahulu  lewat aplikasi dari rumah, dapat memanfaatkan ponsel ketua kelompok, anak, dan lainnya. 

Ketiga, karena terhubung dengan perbankan, masalah yang kerap terjadi saat penebusan pupuk adalah pupuk ada namun petani tidak memiliki uang atau sebaiknya. “Dengan adanya e-Permodalan, petani kalau tidak punya uang untuk nebus pupuk bisa mengajukan pinjaman bunga ringan 6 persen dengan KUR,” tuturnya.

Sementara untuk membantu permodalan petani dalam pengembangan pertaniannya dibantu melalui KUR melalui layanan e-Pemodalan. “Nah untuk memberikan ketenangan petani dalam bertani, kita ada asuransi usaha tani padi (AUTP). Kalau ada gagal panen akan mendapatkan ganti rugi 6 juta/hektar. Alokasi tahun 2023 sudah 30 ribu petani mendapatkan,” ucapnya.

Layanan pada e-KPB tersebut disampaikan Tubagus semua seperti e-Alsintan, e-Pubers, dan lainnya. “KUR di Lampung cukup besar realisasi untuk bidang pertanian dari target Rp5 triliun, kita sudah di atas Rp 4 triliun,” ungkapnya.

Dampak peningkatan produktivitas tertentu tanaman padi, terangnya untuk realisasi 2023 sudah di angkat 3 juta ton.  “Secara luasan lahan untuk padi kita di bawah Sumatera Selatan. Tapi untuk produksi nomor 5 di luar Jawa. Kita di atas Sumatera Selatan produksinya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga menyamaikan bahwa capaian sektor pertanian di Lampung telah diakui melalui penghargaan yang telah diraih Gubernur Arinal. Mulai penghargaan abdi bakti tani 2021 dari Kementan RI sebagai peringkat satu nasional provinsi dengan peningkatan produksi padi tertinggi tahun 2019-2020. Lalu Penghargaan KUR Award tahun 2023 sebagai Pemprov kategori startegi terbaik peringatan ke 3 dalam peningkatan penyaluran KUR terkait integrasi KUR dalam program KPB, penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian tahun 2023, dan penghargaan lainnya.

Tag
Share