Lalat dan Lebah Tamsil Puasa
Dr. K.H. Suratno, S.Pd.I., M.H.--
Tapi adapula yang berpuasa seperti lebah, hati pikiran dan perbuatannya baik, tutur katanya baik, suka memaafkan dan selalu menghasilkan perilaku yang terbaik pada saat puasa maupun di luar bulan puasa.
Apa hikmah yang bisa kita ambil dari dua makhluk ciptaan Allah di Bulan Ramadan ini? Ternyata hati kita di bulan Ramadan ini betul-betul harus menjadi pribadi baik dari segi hati, niat, ucapan, pandangan, tindakan dan lain-lain. Semua harus baik agar hakekat puasa yang benar dan lurus didapatkan.
Hidup kita sangat tergantung pada hati dan pikiran kita. Jika hati kita buruk maka pikiran kita akan buruk, jika pikiran kita buruk maka perbuatan kita juga akan buruk.
Jika perbuatan kita buruk, maka yang kita lihat akan selalu menjadi buruk. Jika semua yang kita lakukan buruk, maka Allah SWT akan turunkan keburukan dari atas langit dan dari dalam bumi. (Naudzubillah).
BACA JUGA:Ramadan Mendidik Kita Sukses Dunia Akhirat
Sebaliknya, jika hati kita baik, maka pikiran kita akan baik, jika pikiran kita baik maka perbuatan kita akan baik. Jika perbuatan kita baik, maka apa saja yang kita lakukan akan baik. Jika semua perbuatan kita baik maka Allah SWT akan turunkan kebaikan dari atas langit dan dari dalam bumi. (Masya Allah)
Allah berfirman dalam Alquran Surat Al Isra ayat 7 yang artinya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
Pilihan ada di tangan kita sendiri di Bulan Ramadan tahun ini, harapan kita yaitu mari bersama menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi dan terus menebar dan mengajak dalam kebaikan.
Perbuatan yang baik dan menyenangkan adalah ibarat seperti sarang madu, manis dan memberi manfaat untuk diri sendiri dan alam semesta.
Semoga kita semua adalah orang-orang yang terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik laksana lebah menghasilkan madu kebaikan yang memberi manfaat untuk banyak orang. (gie/c1/fik)