Empat Kebakaran di Bandarlampung, Kepala Dinas Damkarmat Beber Penyebabnya

ILUSTRASI: Personel Dinas Damkarmat Bandarlampung saat memadamkan api lantaran kebakaran.-FOTO IST-

BACA JUGA:Data Real Count Bisa Dikonsumsi Publik, Asalkan. . .

Menurut Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, pihaknya telah mengajukan penambahan dua mobil pemadam kebakaran untuk digunakan dalam menghadapi kejadian kebakaran di kota tersebut.

"Kami telah mengajukan penambahan armada, dan kami juga telah mengajukan dua mobil baru dari pusat untuk tahun ini," ujarnya secara singkat pada Rabu, 21 Februari 2024.

Kadisdamkarmat Kota Bandar Lampung, Anthoni Irawan, menambahkan bahwa penambahan dua armada tersebut akan direalisasikan setelah perencanaan yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni disetujui.

"Meskipun anggarannya belum pasti, namun kami telah mengajukan dua mobil sebagai proposal," ungkap Anthony.
Selain permohonan armada baru, Dinas Damkarmat juga telah mengajukan beberapa proposal lainnya, termasuk renovasi gedung yang saat ini digunakan sebagai kantor.

BACA JUGA:Menang di 16 Provinsi, 38,5 Juta Orang Pilih Prabowo-Gibran

"Selain itu, kami juga mengusulkan perbaikan kantor di gedung lama," tambahnya.

Terkait dengan anggaran, Anthony menegaskan bahwa penganggaran akan ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat.

"Kami hanya mengajukan proposal kepada Dinas PU, dan mereka yang akan menangani anggarannya," tegasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana telah menyampaikan usulan untuk pengadaan baju anti api senilai Rp30 miliar untuk anggota Dinas Pemadam Kebakaran setempat, yang diungkapkannya saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-1 Asosiasi Pemadam Kebakaran Indonesia (APKARI) Provinsi Lampung tahun 2024.

"Kami berencana untuk menyediakan pakaian anti api guna menghadapi kejadian kebakaran," ungkapnya pada acara tersebut yang berlangsung di Swissbell Hotel pada Selasa, 20 Februari.

BACA JUGA:Empat Kebakaran di Bandarlampung, Kepala Dinas Damkarmat Beber Penyebabnya

Dwiana juga menjelaskan bahwa awalnya mereka mengira biaya pembelian baju tersebut akan mencapai Rp1 hingga Rp2 miliar, namun ternyata mencapai Rp30 miliar setelah dihitung.

"Meskipun kami telah mengajukan, awalnya kami mengira biayanya sekitar Rp1 atau Rp2 miliar, tetapi ternyata mencapai Rp30 miliar. Namun, kami telah berdiskusi dengan Pak Antoni (Kadis Damkarmat) untuk mencari cara agar proposal ini disetujui oleh pusat. Kami telah mengajukan empat baju, dan semoga bisa mendapatkan dua," katanya.

Dwiana juga menyampaikan harapannya agar Musda yang pertama kali diadakan di Bandar Lampung tersebut dapat menyatukan semua masukan untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di kota tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan