Bawaslu Header

Harimau di Lambar Masih Berkeliaran

HINGGA SENIN (4/3): Tim dari Balai Besar TNBBS, TNI, Polri, BKSDA, WCS, serta support dari Dirjen Gakkum Wilayah Sumatera di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh, Lambar, belum dapat menangkap harimau.-FOTO IST -

Warga Tanggamus juga Temukan Jejaknya 500 Meter dari Permukiman

SUOH – Harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang menerkam dua warga Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat (Lambar), hingga tewas masih berkeliaran. Pasalnya, dua kandang jebak/box trap bahkan kini ditambah lagi menjadi empat yang dipasang Tim Penanganan Interaksi Negatif Satwa Liar di BNS belum berhasil menangkapnya.

Bahkan kini, tim terdiri dari Balai Besar TNBBS, TNI, Polri, BKSDA, WCS, serta support dari Dirjen Gakkum Wilayah Sumatera dan pihak yang terlibat lainnya seperti dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel) kembali mendapat tambahan dua kandang jebak.

Kepala Satuan Polisi Kehutanan (Polhut) BB-TNBBS Sadatin Misri mengungkapkan dua kandang jebak tambahan tersebut juga dipasang di daerah Talangrejo, BNS. Lokasi tersebut, katanya, dipilih untuk dilakukan pemasangan mengingat tim telah menemukan tanda-tanda baru berupa jejak dari kucing besar yang dikenal sebagai raja hutan tersebut.

“Tim saat ini masih di lapangan memantau dan mencari tanda-tanda keberadaan satwa harimau tersebut sekaligus memantau kandang jebak yang terpasang. Kami juga terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati, dan tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu khususnya pada wilayah yang ditemukan adanya tanda-tanda jejak kaki dari satwa tersebut,” sambungnya.

BACA JUGA:Bawaslu Lambar Temukan Pergeseran Suara Caleg

Terpisah, warga Pekon Sukajaya Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, menemukan jejak kaki diduga harimau. Kepala Pekon Sukajaya, Abdul Karim, mengatakan jejak kaki harimau tersebut ditemukan warga yang hendak pergi ke kebun di Dusun Batuatas, Pekon Sukajaya, atau berjarak sekitar 500 meter dari permukiman penduduk setempat.

’’Ada warga yang mau ke kebun durian di Dusun Batuatas dan melihat jejak tapak kaki  harimau, kemudian melapor ke aparat pekon,” katanya, Senin (4/2). 

Tapak kaki harimau itu berukuran cukup besar. Kemungkinan ada kaitannya dengan harimau yang pernah masuk ke Pekon Sedayu beberapa waktu lalu.

’’Kalau jarak penemuan jejak tapak kaki harimau itu sekitar 4 kilometer dari TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan). Mungkin ini harimau yang ada di TNBBS,” beber Karim –sapaan akrabnya.

BACA JUGA:Beras Penyumbang Inflasi Terbesar Februari

Ia mengaku penemuan jejak tapak kaki diduga harimau ini merupakan yang pertama kali terjadi di Pekon Sukajaya.  Sebab sebelumnya, harimau tidak pernah masuk ke wilayah Pekon Sukajaya, apalagi sampai masuk sekitar pemukiman penduduk.

“Terkait penemuan jejak tapak kaki harimau ini sudah kita laporkan ke Camat Semaka dan BKSDA Sekwil III Lampung,” terangnya.

Ia berharap tim BKSDA dan pihak terkait lainya dapat segera turun dan mencegah terjadinya konflik satwa liar dengan manusia. “Sekarang situasinya benar-benar mencekam, masyarakat jadi takut karena adanya jejak tapak kaki harimau ini,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan