Per Maret, Harga BBM Pertamina Tidak Naik
LAYANI SPBU: Operator saat melayani pelanggan di SPBU. -FOTO IST -
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan selain mengurangi subsidi sekitar 20 hingga 50 miliar rupiah juga akan berdampak pada kualitas udara.
’’Saat ini kita tengah mengkaji untuk berpindah menggunakan BBM Euro 4 dan Euro 5, BBM dengan sulfur yang lebih rendah," jelasnya.
Luhut juga menyampaikan bahwa timnya dan pihak Pertamina tengah mengkaji dan menghitung rencana ini.
"Dengan pindah ke BBM Euro 4 dan 5 kita bisa mengurangi subsidi 20 hingga 50 triliun rupiah," tambahnya.
Selain itu menurut Luhut dengan pindahnya penggunaan BBM Euro 4 dan 5 diharapkan akan mempercepat proses perbaikan air quality di Jakarta.
Dexlit
Tidak hanya dari kendaraan bermotor, Luhut juga menyinggung PLTU-PLTU yang juga disinyalir menyumbang buruknya kualitas udara di Jakarta.
"Masalahnya ini sangat komplek dan ini merupakan public policy saya lembar ke public dan bagaimana feedbacknya," jelasnya.
Selain itu Luhut juga menyampaikan bahwa salah satu usaha pemerintah lainnya adalah melalui PMK Nomor 8 Tahun 2024 tentang PPN mobil listrik dan beberapa peraturan menteri lainnya.
Sedangkan isu pengurangan Pertalite ini juga telah terlihat di salah satu SPBU Pertamina yang telah menghapus tulisan BBM subsidi jenis Pertalite.
Salah satunya di SPBU Pertamina 31.122.03 di daerah Simpruk, Permata Hijau, Jakarta Logo Pertalite di plang depan sudah tidak ada.
Meskipun demikian pihak SPBU masih menyediakan BBM Pertalite meskipun pada plang depan SPBU tersebut hanya bertuliskan daftar Pertamax Turbo, Pertamas, Pertamina Dex dan Dexlite. (jpc/c1/abd)
Artikel ini sudah tayang di jawapos.com dengan judul: Kabar Gembira! Harga BBM Pertamina Tetap Per Maret 2023