Efisiensi Biaya Logistik Penting untuk Mendongkrak Daya Saing
JANGAN BERPUAS DIRI: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau untuk tidak berpuas diri dengan capaian yang sudah ada di tengah berbagai tantangan. -Foto: Kemenko Perekonomian-
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengimbau untuk tidak berpuas diri dengan capaian yang sudah ada di tengah berbagai tantangan.
Indonesia perlu menggerakan dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk bisa terus berfungsi secara berkesinambungan ke depan dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Menko Airlangga dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jakarta, Selasa (20/02).
“Pertama mesin konvensional. Kita ketahui bersama tentunya kita harus membuka pasar ekspor dan kita harus meningkatkan produktivitas serta mendorong investasi yang lebih produktif atau lebih efisien. Kita tahu Incremental Capital Output Ratio (ICOR) kita sekarang sekitar 6, kita harus efisienkan sehingga ICOR targetnya ke angka 4,” tutur Menko Airlangga.
Kedua, mesin ekonomi baru atau mesin digital nantinya berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan di masa depan.
BACA JUGA:Dinilai Melanggar Aturan, Teten Atensi Mendag Zulhas Tegur TikTok
Kemudian, ketiga menyempurnakan mesin ekonomi Pancasila, yaitu mesin ekonomi yang berkeadilan.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan Indonesia sebagai negara kepulauan besar, sangat membutuhkan infrastruktur konektivitas seperti jalan, pelabuhan, dan bandara dimana kehadiran infrastruktur ini dapat membuat biaya logistik lebih efisien.
Efisiensi biaya logistik menjadi sangat penting untuk mendongkrak daya saing investasi di Indonesia.
“Tahun lalu bersama Menteri Bappenas dan Kepala BPS telah meluncurkan biaya logistik nasional, yang angkanya 2022 sebesar 14,29%. Kemudian kami mendorong agar sepuluh tahun ke depan bisa mendekati single digit dan di 2045 targetnya adalah 8%,” ujar ketua partai Golkar itu.
BACA JUGA:Tahun Ini, Beli Mobil Listrik Diskon 10 Persen
Pemerintah terus berkomitmen meningkatkan kinerja logistik melalui berbagai kebijakan. Salah satunya melalui implementasi National Logistics Ecosystem (NLE) sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi sistem informasi antar-instansi dan pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional.
Secara umum, progres capaian rencana aksi NLE hingga 31 Desember 2023 melalui Instruksi Presiden RI (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 telah berjalan dengan lancar.
Keberadaan NLE telah berkontribusi dalam mendukung proses logistik nasional melalui langkah terobosan pada layanan SSm, SP2 online, dan DO online.