Delegasi Jepang Tinjau Kelas Migran Vokasi Lampung

Delegasi Japan Association for Construction Human Resources (JAC) memantau kelas migran vokasi.-FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA -

Buka Peluang 80 Ribu Lapangan Kerja Bidang Konstruksi
BANDARLAMPUNG - Program kelas migran vokasi di Lampung kembali menarik perhatian internasional. Kali ini, delegasi Japan Association for Construction Human Resources (JAC) pada Kamis (4/12) berkunjung untuk melihat langsung proses pelatihan tenaga kerja dan menjajaki peluang kerja sama terkait kebutuhan 80 ribu tenaga konstruksi di Jepang.
Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela mendampingi langsung kunjungan tersebut ke SMKN 4 Bandarlampung dan SMAN 2 Bandarlampung.
Jihan menyatakan kebanggaan atas ketertarikan asosiasi konstruksi Jepang terhadap program vokasi yang sedang berjalan di Lampung.
“Lampung sangat bangga karena ada asosiasi yang tertarik. Kita punya program yang spesifik menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan mereka. Hari ini JAC ingin melihat bagaimana program vokasi imigran berjalan dan membahas peluang kerja sama ke depan,” ujar Jihan.
Ia menjelaskan, saat ini program kelas migran vokasi telah berjalan di SMA/SMK negeri, dan kini sekolah swasta juga mulai menunjukkan minat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sedang mengkaji skema pendanaan agar sekolah swasta dapat ikut serta tanpa sepenuhnya bergantung pada APBD.
Jihan mengungkapkan bahwa kebutuhan tenaga kerja konstruksi di Jepang yang mencapai 80 ribu orang menjadi peluang besar bagi Lampung.
Untuk itu, pemprov terus menyiapkan kualitas dan kualifikasi lulusan sesuai standar Jepang, termasuk membahas bantuan instrumen pelatihan dari JAC untuk sekolah vokasi migran.
“Kami menyesuaikan kebutuhan mereka, termasuk standar kualitas. Syukurnya JAC membuka peluang kerja sama, seperti bantuan peralatan untuk sekolah vokasi migran,” ujarnya.
Pemprov Lampung juga tengah mempersiapkan proses sertifikasi melalui kerja sama dengan Universitas Indonesia untuk memastikan standar laboratorium dan lisensi pelatihan terpenuhi.
Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi, mengatakan bahwa pemerintah pusat tengah mendorong konsep SMK Global sebagai pusat pencetak tenaga siap kerja internasional, dan Lampung menjadi salah satu proyek awal.
“Lampung sudah mempersiapkan kelas migran vokasi bahkan sebelum program SMK Global dicanangkan. Kita menyiapkan tenaga yang bukan hanya siap kerja, tapi siap pakai,” tegas Fauzi.
Ia menambahkan, pemerintah tengah mempercepat penyelenggaraan ujian Bahasa Jepang sebagai syarat utama bekerja di Jepang. Lampung ditargetkan dapat mulai menggelar ujian tersebut pada awal 2026.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Thomas Amirico, menjelaskan bahwa program kelas migran vokasi kini diikuti sekitar 8.500 siswa dari hampir 300 SMA/SMK.
“Yang internal baru sekitar 3.000 siswa, sisanya mulai berjalan minggu depan karena proses anggaran baru cair. Program ini juga diminati sekolah swasta,” kata Thomas.
Setelah pelatihan berjalan maksimal, pihaknya akan melakukan job matching bersama BP3MI dan mitra dari Jepang sebelum penempatan tenaga kerja dilakukan.
Executive Director JAC, Yugo Okamoto, menyampaikan bahwa Jepang saat ini tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja di sektor konstruksi dan berharap Indonesia dapat menjadi pemasok terbesar.
“Yang paling diprioritaskan adalah kemampuan bahasa Jepang, lalu keahlian sesuai bidang kerja. Kami juga mendorong perusahaan di Jepang untuk memberikan pendidikan langsung kepada calon pekerja dari Indonesia,” ujar Okamoto.
Ia menyebutkan bahwa Jepang membutuhkan sekitar 80 ribu tenaga kerja konstruksi, dan ingin lebih banyak SDM muda dari Indonesia untuk mengisi kebutuhan itu.
“Kami berharap setelah bekerja di Jepang, anak-anak muda Indonesia dapat kembali dan memanfaatkan ilmu yang didapat untuk pembangunan negeri. Kami ingin kerja sama ini menguntungkan kedua negara,” ujarnya.
Kunjungan JAC memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu daerah yang paling siap memasok tenaga kerja terlatih ke Jepang melalui program kelas migran vokasi.
Dengan kebutuhan besar di sektor konstruksi dan dukungan pelatihan berstandar internasional, Lampung berpeluang menjadi salah satu kontributor utama SDM Indonesia ke pasar kerja Jepang. (pip/c1/yud)

Tag
Share