Anggaran Kemendikdasmen 2026 Sebesar Rp56,68 T
RAPAT KERJA: Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperoleh pagu anggaran yang lebih besar pada tahun anggaran 2026 setelah dilakukan penyelarasan antara pemerintah dan DPR. Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa alokasi anggaran final Kemendikdasmen ditetapkan sebesar Rp56,68 triliun, meningkat dibanding pagu awal dalam RAPBN 2026.
Dalam Nota Keuangan RAPBN 2026, Kemendikdasmen sebelumnya menerima pagu awal sebesar Rp55 triliun atau sekitar 7% dari total anggaran pendidikan nasional yang mencapai Rp757,82 triliun. Komisi X DPR kemudian menyetujui tambahan Rp400 miliar pada 15 September 2025, sehingga pagu meningkat menjadi Rp55,4 triliun. Melalui surat Menteri Keuangan tertanggal 29 September 2025, pagu tersebut kembali disesuaikan menjadi Rp56,68 triliun atau naik Rp1,68 triliun dari alokasi awal.
’’Kami menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI atas komitmen, dukungan, dan pengawalan untuk memastikan program-program prioritas Kemendikdasmen mendapatkan keberpihakan penganggaran,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti pada Rabu (26/11/2025).
Anggaran 2026 akan diarahkan untuk memperkuat sejumlah program strategis yang dinilai memiliki dampak langsung terhadap peserta didik dan tenaga pendidik.
Pertama, program prioritas presiden untuk pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan sebesar Rp14,57 triliun. Kedua, Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp13,83 triliun bagi 19,48 juta siswa, termasuk di dalamnya adalah perluasan PIP jenjang TK dengan sasaran 888 ribu siswa TK dan satuan biaya sebesar Rp450 ribu/orang/tahun.
Ketiga, aneka tunjangan guru non-ASN, terdiri atas tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan insentif sebesar Rp14,13 triliun. Terdapat peningkatan satuan biaya insentif guru non ASN dari Rp300 ribu/orang/bulan menjadi Rp400 ribu/orang/bulan.
Keempat, program prioritas lain terkait guru dan tenaga kependidikan, kualitas pembelajaran, peralatan pendidikan, digitalisasi pembelajaran, kebahasaan dan kesastraan, talenta, karakter, dan berbagai program strategis lainnya dengan total Rp11,03 triliun. (beritasatu.com/c1)