Utang Rp1 Triliun untuk Bangun 100 Km
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal-FOTO ADPIM -
Mirza menyebut, tahun depan seluruh pemerintah daerah di Lampung, baik provinsi maupun kabupaten/kota, akan mengarahkan anggaran utamanya untuk sektor infrastruktur jalan.
“Semua anggaran di 15 kabupaten/kota dan di provinsi diarahkan untuk membangun jalan. Harapannya, ketika keuangan membaik nanti, jalan yang kita bangun sekarang bisa bertahan hingga 20 tahun ke depan,” jelasnya.
Menurutnya, strategi ini penting agar Lampung memiliki jaringan jalan dengan kualitas yang kuat dan tahan lama. Sebab jika kualitas jalan buruk, biaya perawatan akan terus membebani APBD.
“Kalau sekali dibuat bagus, 20 tahun ke depan tidak perlu diperbaiki lagi. Tapi kalau asal-asalan, baru beberapa tahun sudah rusak dan biayanya malah membengkak,” tegas Mirza.
Selain memaksimalkan dana APBD, Pemprov Lampung juga mengandalkan program-program pembangunan dari pemerintah pusat.
Namun, Mirza mengakui, untuk memperoleh dukungan anggaran pusat, persaingan antar daerah sangat ketat.
“Bupati di Lampung bersaing dengan 550 bupati lain di Indonesia untuk mendapatkan program dari kementerian. Begitu juga kami di provinsi, bersaing dengan 38 gubernur lainnya supaya Lampung dapat program jalan dari pusat,” paparnya.
Mirza juga memaparkan, panjang jalan provinsi mencapai 1.695,47 kilometer dengan tingkat kemantapan 78,08 persen pada tahun 2024. Jalan-jalan tersebut terbagi dalam 98 ruas atau 16 koridor utama. Target dalam RPJMD jalan mantap provinsi tahun 2030 sekitar 94 persen.
Sementara itu, jalan nasional di Lampung memiliki panjang 1.298,41 kilometer dengan kemantapan 93,76 persen, terdiri dari jalur lintas timur, lintas tengah, lintas barat, dan feeder (penghubung).
Adapun jalan kabupaten/kota mencapai 12.146,77 kilometer dengan tingkat kemantapan 48,53 persen, dan jalan desa mencapai 4.682,36 kilometer dengan kemantapan hanya 30,21 persen.
Untuk menangani seluruh ruas jalan provinsi, estimasi dibutuhkan total anggaran sebesar Rp4,859 triliun.
Rinciannya meliputi, rekonstruksi jalan sepanjang 286,409 km dengan anggaran Rp3,576 triliun; rehabilitasi jalan sepanjang 75,581 km dengan anggaran Rp453,48 miliar; pemeliharaan berkala sepanjang 354,124 km dengan anggaran Rp584,298 miliar; dan pemeliharaan rutin sepanjang 979,667 km dengan anggaran Rp244,917 miliar.
Mirza berharap, dengan fokus anggaran pada pembangunan jalan, konektivitas wilayah di Lampung dapat meningkat signifikan.
Langkah ini juga diharapkan mampu memperlancar distribusi logistik, menekan biaya transportasi, serta memperkuat daya saing ekonomi daerah.
“Kami ingin memastikan jalan di Lampung ini benar-benar kuat dan tahan lama, karena infrastruktur jalan adalah tulang punggung ekonomi daerah,” tutupnya. (pip/c1/yud)