Ribuan Buruh Terkena PHK Massal

PHK MASSAL: Sebanyak 1.800 buruh PT Victory Chingluh di-PHK massal. --FOTO BERITASATU.COM/WAWAN KURNIAWAN

JAKARTA - Sebanyak 1.800 buruh PT Victory Chingluh di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Gelombang PHK massal ini terjadi akibat pengembalian atau retur produk sepatu ekspor yang dinilai menurun kualitasnya.

 

Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Unang Sunarno menjelaskan, penyebab utama PHK bukan karena masalah upah, melainkan karena penurunan kualitas produksi yang menyebabkan barang ekspor dikembalikan oleh pihak pembeli.

 

’’Kalau untuk alasan PHK sendiri itu memang ada retur barang ekspor, jadi bukan karena persoalan upah,” ujar Unang saat dikonfirmasi, Jumat (31/10).

 

Menurut Unang, perusahaan di sektor industri padat karya, seperti sepatu ekspor sebenarnya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan regulasi upah yang berlaku di wilayah Tangerang. Namun, ia menilai masih ada pihak-pihak yang kerap mengaitkan PHK dengan tingginya standar upah.

 

’’Sebenarnya mereka (perusahaan) sangat mampu mengikuti aturan upah yang ada karena merek-merek besar. Cuma memang, terutama pihak Apindo, selalu mengaitkan PHK itu disebabkan tingginya upah,” jelas Unang.

 

Unang menambahkan, dari total sekitar 3.000 buruh yang sebelumnya disebut akan terkena efisiensi, sebanyak 1.800 orang kini sudah resmi di-PHK. KASBI pun menyayangkan keputusan tersebut karena dianggap dapat dihindari jika perusahaan melakukan evaluasi dan perbaikan manajemen produksi lebih awal.

 

’’Kami dari KASBI menyatakan keberatan atas PHK tersebut dan mendesak agar PHK tidak dilakukan secara sepihak, karena tidak semua karyawan siap untuk di-PHK dan belum semua disepakati oleh pihak perusahaan,” tegas Unang.

 

Tag
Share