Kinerja Keuangan Lampung Masuk 10 Besar Nasional, Inflasi Terendah Capai 1,2 Persen

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar secara virtual, dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan dihadiri Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Senin (20/10). -FOTO BIRO ADPIM -

Mendagri Tito Karnavian menegaskan pentingnya percepatan realisasi APBD sebagai mesin penggerak ekonomi daerah.

“Mesin pertumbuhan ekonomi nasional akan bergerak optimal jika sektor pemerintah dan swasta berjalan seimbang. Realisasi APBD mempercepat peredaran uang dan aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Tito menyebut total APBD nasional 2025 mencapai lebih dari Rp1.300 triliun, terdiri atas dana transfer pusat Rp919 triliun dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp42 triliun. 

Namun, ia mengingatkan realisasi belanja nasional masih rendah, baru mencapai 56,07 persen, bahkan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, Tito menyoroti dana daerah yang masih mengendap di bank mencapai Rp233 triliun. “Dana itu harus segera bekerja untuk rakyat, bukan disimpan. Belanja daerah yang cepat akan berdampak langsung pada kesejahteraan,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, menyatakan kesiapan daerah untuk menindaklanjuti arahan pusat, termasuk melakukan efisiensi menghadapi penyesuaian TKD tahun 2026.

“Efisiensi akan menyasar belanja perjalanan dinas, rapat luar daerah, dan kegiatan nonprioritas. Pemanfaatan aset provinsi dan Zoom Meeting akan dimaksimalkan,” ujarnya usai mengikuti rakor.

Marindo menegaskan bahwa belanja untuk gaji dan tunjangan pegawai tidak akan terganggu.

“Gaji PNS tetap aman. Gubernur dan Wakil Gubernur juga sangat perhatian terhadap kesejahteraan pegawai. Tunjangan tambahan penghasilan (TPP) tetap menjadi prioritas dan tidak akan dipotong,” jelasnya.

Menurutnya, Pemprov bersama DPRD kini sedang mencari formulasi penyesuaian anggaran yang tepat.

Capaian fiskal Lampung yang hampir berimbang antara pendapatan dan belanja menunjukkan kemampuan daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi tanpa menimbulkan beban pembiayaan tambahan.

“Di saat banyak daerah realisasi belanjanya tertinggal, Lampung justru mampu menjaga pengelolaan APBD yang stabil, efektif, dan mendukung pengendalian inflasi,” pungkas Marindo. (pip/c1/abd) 

 

 

 

Tag
Share