Nestle Umumkan Akan PHK Global 16.000 Karyawan

Ilustrasi Nestle--FOTO AP/LAUREN GILLIERON

JAKARTA - Perusahaan makanan dan minuman multinasional Nestle dikabarkan akan memangkas sekitar 16.000 pekerjanya dalam kurun waktu dua tahun ke depan.

 

"Dunia sedang berubah, dan Nestle perlu berubah lebih cepat. Ini pengambilan keputusan yang sulit, namun penting untuk mengurangi jumlah karyawan selama dua tahun ke depan," kata CEO baru Nestle Philipp Navratil dalam siaran pers resminya yang dirilis Kamis (16/10).

 

Rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) ini disebut-sebut akan memengaruhi pasar dan fungsi secara global. ’’Pengurangan tenaga kerja akan memengaruhi setiap pasar secara berbeda, dengan masing-masing pasar bertanggung jawab untuk mengembangkan rencananya sendiri,” ujar juru bicara Nestle, mengutip The Strait Times, Sabtu (18/10).

 

Sang juru bicara menekankan, untuk saat ini pihaknya belum bisa mengungkapkan jumlah pasti berapa karyawan yang akan terdampak dari rencana efisiensi tersebut.  “Pada tahap ini, kami belum dapat memberikan angka spesifik. Rencana tersebut akan dikonsultasikan dengan dewan pekerja di berbagai pasar,” tambahnya.

 

PHK tersebut diperkirakan akan memengaruhi sekitar 6% dari total tenaga kerja Nestle di seluruh dunia, termasuk 12.000 di berbagai fungsi dan wilayah. Karyawan tambahan sebanyak 4.000 orang juga akan dipangkas sebagai bagian dari inisiatif efisiensi di sektor manufaktur dan rantai pasok.

 

Nestle yang memproduksi berbagai merek ternama seperti Nespresso, Milo, dan KitKat, saat ini beroperasi di lebih dari 330 pabrik di 75 negara dan menjual produknya di sekitar 185 negara.

 

Kabar rencana PHK besar-besaran ini muncul di tengah gejolak kepemimpinan di internal Nestle. Hanya dalam satu tahun terakhir, terjadi pergantian dua CEO dalam perusahaan ternama ini.

 

Tag
Share