Indonesia Catatkan Korban Scam Terbanyak di Dunia

PAPARKAN KORBAN SCAM: Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi saat acara puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (18/1--FOTO BERITASATU.COM/MONIQUE HANDA SAFIRA
Keenam, kata Kiki, penipuan melalui media sosial dengan 14.229 laporan, nilai kerugian Rp491,13 miliar, dan rata-rata kerugian Rp34,64 juta. ’’Ketujuh, penipuan siber (phishing) dengan 13.386 laporan, kerugian Rp507,53 miliar, dan rata-rata kerugian Rp37,92 juta.
’’Kedelapan, penipuan social engineering dengan 9.436 laporan, kerugian Rp40,61 miliar, dan rata-rata kerugian Rp38,33 juta. Kesembilan, pinjaman online aktif dengan 4.793 laporan, kerugian Rp40,61 miliar, dan rata-rata kerugian Rp8,48 juta. Kesepuluh, penipuan melalui Android Package Kit (APK) via WhatsApp dengan 3.684 laporan, kerugian Rp134 miliar, dan rata-rata kerugian Rp36,37 juta,’’ ungkap Kiki.
Selain itu, kata Kiki, laporan yang masuk ke IASC paling banyak berasal dari Jawa Barat sebanyak 61.857 laporan. ’’Disusul Jakarta 48.165 laporan, Jawa Timur 40.454 laporan, Jawa Tengah 32.492 laporan, dan Banten 20.619 laporan,’’ ucapnya. (beritasatu.com/c1)