Komponen Pesawat 99 Persen Impor

Ilustrasi Jet Boeing. --FOTO UNSPLASH/JOHN MCARTHUR

RI Sulit Bersaing dengan Malaysia

 

JAKARTA – Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) meminta pemerintah memperkuat rantai pasok (supply chain) industri perawatan dan perbaikan pesawat (maintenance, repair, and overhaul atau MRO) nasional.

 

Sekretaris Jenderal IAMSA Freddy Franciscus mengatakan, kondisi ini membuat biaya perawatan pesawat di Indonesia masih tinggi dan kurang efisien dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang telah memiliki rantai pasok industri perawatan serta perbaikan pesawat yang jauh lebih baik.

 

’’99% part dari pesawat terbang itu masih diimpor. Jadi kalau kita merawat pesawat dan komponennya, semua materialnya kita beli dari luar negeri. Hanya manpower-nya yang dari dalam negeri,” ujar Freddy usai acara Indonesia Maintenance, Repair, and Overhaul Summit (IMROS) 2025.

 

Freddy menjelaskan, proses impor dan distribusi suku cadang di Indonesia masih sering terkendala oleh regulasi dan biaya tambahan yang menyebabkan industri sulit berkembang secara efisien.

 

’’Begitu datang ke sini semua harusnya mudah, keluarnya juga mudah, dan biaya-biayanya minimal. Tidak boleh ada biaya-biaya siluman. Selain itu, biaya masuk dan pajak-pajaknya sebaiknya sangat minim. Kalau bisa, biaya masuk nol dan pajak diberi insentif khusus,” kata Freddy.

 

Freddy menilai, langkah strategis pemerintah sangat dibutuhkan untuk memperbaiki struktur rantai pasok agar daya saing industri MRO nasional meningkat. Karena itu, IAMSA berharap pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap kebijakan di sektor aviasi.

 

Tag
Share