Kebijakan Birokrasi Polinela Dikritik

KRITIK KEBIJAKAN: Mahasiswa Polinela mempertanyakan kebijakan baru dari pihak birokrasi.--FOTO ISTIMEWA

BANDARLAMPUNG - Beredar video di media sosial sejumlah mahasiswa Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mempertanyakan kebijakan baru dari pihak birokrasi kampus. Dalam video tersebut memperlihatkan sejumlah mahasiswa Polinela dengan tagline "Sekecil-kecilnya Perlawanan, Akan Tetap Menjadi Perlawanan, Mari Sadar dan Saling Menyadarkan". 

 

Dalam video, mahasiswa Polinela menyatakan sikap atas kebijakan yang dibuat oleh pihak kampus. Kebijakan Polinela dinilai merugikan mahasiswa. Ada tiga tuntutan mahasiswa. Pertama, mempertanyakan perihal adanya kebijakan baru dari pihak birokrasi yang tidak masuk akal.

 

Kedua, menuntut hak-hak mahasiswa yang belum didapatkan seperti (gedung perkuliahan yang bertabrakan, jam kuliah yang tidak teratur, dan pengenalan tarif pemakaian gedung). Ketiga, mengajak seluruh elemen mahasiswa Polinela untuk turut sadar atas apa yang terjadi di kampus sekarang dan menuntut seluruh lembaga dalam membersamai aspirasi-aspirasi.

 

Menanggapi hal ini, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polinela Agung Adi Candra, S.Kh., M.Si.  menyampaikan bahwa mahasiswa Polinela yang menyampaikan sikap tersebut adalah mahasiswa yang memilih organisasi di luar kampus. "Seperti itu, anak-anak eksternal atau memilih organisasi di luar kampus. Mereka memotret tarif Polinela," katanya. 

 

Sebagai Badan Layanan Umum (BLU), kata Agung, Polinela memang menerapkan tarif pemakaian Gedung. ’’Namun, tidak diperuntukkan akademisi. Termasuk tidak diperuntukan untuk mahasiswa, tapi di luar civitas akademika Polinela. Itu adalah tarif resmi, diberlakukan oleh BLU terhadap penggunaan aset Polinela. Itu legal. Itu diberlakukan untuk di luar civitas akademika, termasuk di luar mahasiswa Polinela," jelasnya.

 

Terkait tabrakan gedung perkuliahan dan jadwal tidak teratur, kata Agung, mahasiswa Polinela tersebut mem-posting tersebut tiga minggu pertama di awal perkuliahan. "Jadi tiga minggu pertama awal perkuliahan umumnya ada 1-2 beririsan (bertabrakan,Red). Sekarang sudah minggu ke-7 perkuliahan sudah berjalan lancar seperti yang dijadwalkan," ucapnya. 

 

Terkait ajakan aspirasi, Agung menilai mahasiswa mengajak aspirasi berasal dari organisasi eksternal kampus dengan salah satu tagline "Walaupun Kecil, yang Penting Menuntut" itu adalah pernyataan kontraproduktif. "Kalau saya sih menilai itu kontraproduktif ya. Tapi, semuanya sudah lewat dan sudah selesai lho," ungkapnya. (*)

 

Tag
Share