Itera Kembangkan Prototipe Teknologi Tambak Udang Cerdas

UJI COBA: Prototipe teknologi karya tim dosen Itera diuji coba dan disosialisasikan di hadapan para petambak di CV Sebalang Berkah, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.- FOTO HUMAS ITERA -
BANDARLAMPUNG – Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengembangkan inovasi teknologi monitoring dan pengontrol otomatis tambak udang berbasis internet of things (IoT). Teknologi ini mencakup sistem pakan otomatis, kontrol aerator, dan monitoring kualitas air (pH, suhu, salinitas, kekeruhan) secara real-time yang dapat diakses dari jarak jauh melalui aplikasi smartphone “App Smart Farm”.
Inovasi karya Itera ini diharapkan mendukung Provinsi Lampung sebagai salah satu lumbung udang terbesar di dunia. Menjawab tantangan petambak dalam menghadirkan efisiensi dan tambak udang keberlanjutan.
BACA JUGA:Bom Berpemandu GPS Korea (KGGB) Diminati TNI-AU
Tim peneliti yang terlibat dalam implementasi teknologi ini terdiri atas Aidil Afriansyah, S.Kom., M.Kom.; Ilham Firman Ashari, S.Kom., M.T.; Hafiz Budi Firmansyah, S.Kom., M.Sc., Ph.D.; dan Sabar, M.Si. Prototipe teknologi karya mereka berhasil diuji coba dan disosialisasikan di hadapan para petambak di CV Sebalang Berkah, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.
Aidil Afriansyah mengatakan, inovasi ini lahir dari permasalahan fundamental yang dihadapi petambak yaitu pemberian pakan manual yang bergantung pada tenaga kerja rentan ketidakakuratan dan memicu pemborosan. Selain itu, sisa pakan yang menumpuk meningkatkan kadar amonia dan menurunkan kualitas air. Belum lagi, penggunaan kincir air terus-menerus tanpa kontrol presisi menyebabkan pemborosan energi listrik.
’’Inovasi utamanya tidak hanya pada otomatisasi, tetapi juga pada keberlanjutan sumber energi. Kami mengintegrasikan panel surya dan turbin angin untuk menyuplai seluruh kebutuhan listrik sistem untuk mengurangi ketergantungan pada listrik dan menekan biaya operasional, terutama di lokasi terpencil,” ujar Aidil.
Aidil menambahkan, riset yang berlangsung sejak Agustus hingga Oktober 2025 ini melibatkan serangkaian kegiatan mulai dari survei, pengembangan sistem, hingga instalasi dan pengujian di laboratorium serta lapangan. Proyek ini juga menjadi wadah pembelajaran langsung mahasiswa Itera, yaitu Rizki Esa Fadillah, Dimas Saputra, Sikah Nubuhatul Ilmi, Habbi Widagdo, Sultan Fakhri, dan Andreyan Renaldi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Itera, dengan dukungan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemendiktisaintek, melalui implementasi program Hilirisasi Riset – Pengujian Model dan Prototipe TA 2025. Melalui skema ini, Itera mendorong para dosennya untuk tidak hanya menghasilkan riset berkualitas, tetapi juga menerapkannya secara langsung untuk memberikan solusi berdampak bagi masyarakat dan industri.