Sopir Truk di Bandar Lampung Keluhkan Antrean Panjang BBM Solar Setiap Hari

Antrean panjang kendaraan truk di SPBU Way Lunik, Bandar Lampung, membuat sopir harus menunggu hingga berjam-jam untuk mendapatkan solar. – FOTO LEO DAMPIARI/RTV--

Sopan menjelaskan, realisasi penyaluran BBM hingga Mei 2025 menunjukkan angka yang relatif sehat. Untuk bulan Mei, penyaluran Bio Solar tercatat sebanyak 66.234 kiloliter (KL) atau 94 persen dari kuota bulanan. Sementara Pertalite tersalurkan 55.819 KL atau sekitar 88,78 persen.

Secara kumulatif, hingga akhir Mei 2025, realisasi penyaluran Bio Solar mencapai 315.110 KL atau 39,28 persen dari kuota tahunan.

Adapun Pertalite tersalurkan sebanyak 275.072 KL dari total kuota tahunan 784.883 KL. Artinya, masih ada ruang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.

“Ini cukup aman untuk sisa kuota kita, termasuk untuk menghadapi momen libur sekolah dan akhir tahun. Namun jika memang diperlukan, kami siap mengajukan tambahan kuota ke pusat,” kata Sopan.

Menurutnya, pengiriman BBM dari Pertamina dilakukan secara berkala. Setiap SPBU menerima suplai antara 12 ribu hingga 24 ribu liter per hari, dengan frekuensi pengiriman antara enam hingga tujuh kali dalam sepekan, tergantung besarnya kuota masing-masing SPBU.

Meski begitu, Pemprov Lampung tetap mendorong agar Pertamina melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi dan monitoring kuota di lapangan. Tujuannya agar antrean kendaraan tidak terus berulang, terutama di titik-titik rawan penumpukan.

“Jika prediksi Pertamina soal peningkatan penyaluran Bio Solar hingga melebihi kuota terbukti benar, maka langkah antisipasi harus segera diambil. Jangan sampai masyarakat merasa kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi,” tutup Sopan. (leo/c1/abd) 

Tag
Share