Amblas, Jalan Lingkar Putus Total!

PUTUS TOTAL: Longsor di Jalan Gajah Mada, tepatnya di Tanjakan Seranggas, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, bertambah parah. Arus lalu lintas lumpuh total. -FOTO EDI PRASETYA/RNN -

Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan

LIWA – Jalan lingkar Kecamatan Balikbukit, tepatnya di Tanjakan Wayrobok, Lingkungan Seranggas, Kelurahan Pasar Liwa, Lampung Barat, kembali putus total setelah sempat bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki melalui jalur darurat.

Kondisi terkini menunjukkan amblasnya jalan semakin parah, dengan kedalaman mencapai belasan meter. Material tanah terus bergerak, memperlebar longsoran hingga memutus seluruh badan jalan.

Seorang warga setempat, Andi (42), mengatakan situasi semakin membahayakan. ’’Kemarin-kemarin masih bisa dilewati motor dan pejalan kaki karena ada jalur darurat, tetapi sekarang sudah putus total. Jalannya terus turun, bahkan kelihatannya makin dalam,” ujarnya, Rabu (1/10).

BACA JUGA:Pringsewu Gelar Upacara Kesaktian Pancasila

Andi menambahkan, warga kini terpaksa memutar jauh menggunakan jalur alternatif. Aktivitas masyarakat, terutama pelajar dan pedagang, menjadi terganggu. “Anak-anak sekolah harus cari jalan lain, pedagang juga begitu. Akses makin sulit, apalagi musim hujan masih berlangsung,” tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah daerah melalui Dinas PUPR telah menurunkan alat berat untuk membuat jalur air agar tidak menggenang di bawah jalan yang amblas. Namun, kondisi tanah yang labil membuat kerusakan semakin meluas.

Polsek Balikbukit melalui unit lalulintas sebelumnya juga telah menutup total akses kendaraan roda empat di jalur Seranggas demi keamanan. Kini, dengan kondisi putus total, baik roda dua maupun pejalan kaki sudah tidak bisa lagi melintas.

Jalan Seranggas sendiri merupakan jalur vital penghubung antarwilayah di Kecamatan Balikbukit  Putusnya jalan ini menimbulkan dampak besar terhadap mobilitas masyarakat dan distribusi barang.

Warga berharap penanganan darurat bisa segera ditingkatkan menjadi langkah permanen, mengingat amblasnya jalan semakin dalam dan rawan longsor susulan.

Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi dalam sepekan ke depan. 

Hal ini disampaikan Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Haryanto, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Menurutnya, dinamika atmosfer di wilayah Lampung menunjukkan adanya peluang terbentuknya awan hujan meski beberapa faktor global tidak sepenuhnya mendukung.

 “Indeks SOI (2.8) dan ENSO (-0.42) berada pada kategori normal sehingga tidak memberikan pengaruh signifikan, sementara DMI (-1.15) cukup kuat dan berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif di Indonesia bagian barat, termasuk Lampung,” jelas Rudy.

Tag
Share