Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi!

Polsek Semaka mengidentifikasi dampak gempa yang terjadi di Kabupaten Tanggamus.-FOTO HUMAS POLRES TANGGAMUS -

Jihan menegaskan bahwa pengendalian bencana banjir tidak bisa ditangani oleh satu instansi saja. “Penanganan banjir membutuhkan kolaborasi semua pihak. Dengan strategi terpadu dari pencegahan hingga pemulihan, kita harap risiko dan dampak sosial ekonomi masyarakat dapat ditekan,” ujarnya.

Sementara, Cuaca ekstrim diperkirakan akan melanda beberapa wilayah di Lampung dalam beberapa hari ke depan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Lampung, Sabtu, 27 September 2025.

Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Haryanto, mengatakan jika beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dan petir antara lain Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Barat, Metro, Pesawaran, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Timur, Way Kanan, Mesuji, dan Lampung Utara. 

"Wilayah-wilayah ini perlu diwaspadai karena potensi hujan lebat dan petir yang cukup tinggi," kata Rudy.

Rudy menjelaskan bahwa kondisi cuaca di Lampung saat ini dipengaruhi oleh Dipole Mode yang aktif dan Angin Timuran/Monsun Australia yang menguat. Hal ini menyebabkan peningkatan potensi hujan lebat dan petir di beberapa wilayah Lampung hingga beberapa hari kedepan.

Dimana, Suhu udara di Lampung berkisar antara 23-33°C, dengan kelembapan udara antara 58-98%. Angin bertiup dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan 5-20 knots.

"BMKG memprakirakan cuaca di Lampung dalam 3 hari ke depan akan cerah berawan hingga berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat pada siang, sore, dan malam hari," katanya.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk waspada dan siap menghadapi potensi cuaca ekstrim ini. Rudy menghimbau warga untuk memantau update prakiraan cuaca secara teratur, menghindari area yang berpotensi tergenang air, dan mengamankan barang-barang yang berpotensi terbawa angin kencang, banjir, hingga tanah longsor.

"Dengan demikian, warga Lampung dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi potensi cuaca ekstrim ini," tambahnya.

Diketahui, Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,5  terjadi pada Jumat malam 26 September 2025 sekitar pukul 21.55 WIB di wilayah Tanggamus, Lampung, berdampak pada sejumlah rumah warga di Kecamatan Semaka.

Berdasarkan data sementara, sedikitnya 9 rumah di tiga pekon mengalami kerusakan dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta, terang seksi humas polres Tanggamus melalui keterangan tertulisnya. 

Kapolsek Semaka AKP Sutarto, S.H. mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat begitu mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya rumah yang terdampak gempa.

’’Begitu laporan kami terima, personel Polsek Semaka segera turun ke lapangan untuk mengecek kondisi warga, mendata kerusakan rumah, sekaligus memastikan tidak ada korban jiwa,” kata AKP Sutarto mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H.

Dijelaskan Kapolsek, kerusakan terjadi di Pekon Sidodadi meliputi rumah milik Jasmini (52) roboh, rumah milik Midah (67) tembok ambruk, rumah milik Sumardi (68) atap asbes ambrol, dan rumah milik Jumono (71) atap asbes rumah ambrol.

Tag
Share