Ratusan Ekonom Ajukan 7 Tuntutan Darurat Ekonomi

Presiden Prabowo Subianto berpidato pada sidang umum PBB d New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9).--FOTO YOUTUBE/BERITASATU
JAKARTA - Sebanyak 400 ekonom yang tergabung dalam Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) mengajukan tujuh tuntutan darurat ekonomi yang dinilai mendesak dilakukan pemerintah untuk mendorong perekonomian nasional.
Sekretaris Jenderal International Economic Association (IEA) Lili Yan Ing menyebut tuntutan tersebut perlu segera diimplementasikan sebagai respons atas kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Lili menegaskan, desakan ini bukan ditujukan untuk menyerang pemerintah, melainkan bentuk keprihatinan atas berbagai persoalan pengelolaan anggaran negara.
“Ini merupakan akumulasi dari kejadian-kejadian ketidakbenaran dari alokasi anggaran. Karena itu kami perlu mengingatkan pemerintah untuk kembali ke jalan yang benar,” ujar Lili.
Menurut Lili, pemerintah dan aparatur negara harus memastikan penggunaan keuangan negara dilakukan secara bijak dan tepat sasaran. Hal itu penting agar hasil kebijakan fiskal benar-benar berdampak nyata pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Maka dari itu, kita mengingatkan kepada pemerintah dan segala aparatur negara untuk mengeluarkan atau membelanjakan uang negara itu secara bijak dan tepat sasaran, sehingga hasil dari kebijakan tersebut nyata untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Lili.
Lili juga menekankan pentingnya penyelenggaraan negara yang dijalankan secara baik, benar, serta berdasarkan analisis dan pemikiran yang jelas. Ia pun mendesak agar independensi lembaga-lembaga negara dikembalikan sesuai mandat konstitusi.