Ribuan Dapur Program MBG Diduga Fiktif
Radar Lampung Baca Koran--
Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025), Prasetyo menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menimpa para penerima manfaat program tersebut.
“Atas nama pemerintah sekaligus mewakili Badan Gizi Nasional (BGN), kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang tidak diharapkan ini. Insiden tersebut sama sekali tidak disengaja,” ujar Prasetyo.
Ia menjelaskan, pemerintah telah bergerak cepat bersama BGN dan pemerintah daerah untuk memberikan penanganan medis maupun dukungan lainnya bagi para korban. Langkah investigasi dan evaluasi kini juga tengah dilakukan guna memastikan program MBG berjalan aman ke depan.
“Ini menjadi catatan penting sekaligus bahan koreksi. Pemerintah akan memperkuat mitigasi dan perbaikan agar kasus serupa tidak terulang lagi,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, BGN menargetkan penerapan standar “zero incident” melalui pembenahan dapur produksi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Perbaikan manajemen penyajian makanan hingga pengawasan rantai distribusi akan menjadi fokus utama evaluasi.
Terpisah, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ingin mengalihkan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) apabila hingga akhir Oktober 2025 belum terserap. Ia berencana mengalihkan anggaran MBG untuk bantuan sosial (bansos) berupa beras 10 kilogram.
Purbaya menegaskan, pengalihan anggaran MBG bukan bagian dari teguran, melainkan bentuk dukungan untuk Badan Gizi Nasional (BGN).
"Bukan teguran, kita membantu. Kita bantu secepatnya tapi kalau enggak bisa juga, kita ambil duitnya. Kan gitu fair kan. Daripada nganggur duitnya, kan saya bayar bunga juga," tegas Purbaya kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/9/2025).
"Saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap atau ke masyarakat, seperti perluasan bantuan yang dua kali 10 kilogram beras. Kan bisa diperpanjang ke situ kalau memang enggak bisa diserap," lanjutnya.
Namun, Purbaya mengapresiasi apabila BGN mampu menyerap anggaran makan bergizi gratis. "Kalau memang bisa diserap kan bagus. Jadi saya enggak menegur, tapi saya mendukung. Tapi kalau enggak jalan, saya ambil duitnya," pungkas Purbaya.
Sebelumnya, Purbaya menegaskan anggaran program MBG akan ditarik dan dialihkan apabila hingga akhir Oktober 2025 belum terserap. Namun, pemerintah tetap berupaya mempercepat penyerapan dengan menerjunkan pegawai Kemenkeu untuk membantu pelaksanaan program.
“Program MBG treatment-nya sama. Kalau kita lihat ada kendala, kita akan bantu, termasuk mengirim manajemen maupun orang keuangan untuk mempercepat penyerapan,” ujar Purbaya.
Ia menegaskan pemerintah tidak ingin ada anggaran mengendap hingga akhir tahun. Oleh karena itu, evaluasi penyerapan akan dilakukan secara ketat. (disway/c1/yud)