Kuota BBM Impor untuk SPBU Swasta Tak Ditambah

SPBU swasta Shell.--FOTO AP/KIRSTY WIGGLESWORTH

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan tidak akan menambah kuota impor bahan bakar minyak (BBM) untuk perusahaan SPBU swasta. Padahal dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah jaringan SPBU swasta mengalami kekosongan stok.

 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menjelaskan, kuota impor untuk SPBU swasta tahun ini sudah ditingkatkan sekitar 10% dibandingkan 2024. Dengan penambahan tersebut, seharusnya tidak ada kendala pasokan di jaringan SPBU swasta.

 

’’Kementerian ESDM pada 2025 ini telah memberikan tambahan alokasi volume sebanyak 10% dari alokasi 2024,” ujar Laode Sulaeman di kantor Ditjen Migas, Jakarta, Selasa (9/9).

 

Laode Sulaeman menegaskan tidak akan ada penambahan lagi. ’’Tidak ada (penambahan). Sinkronisasi dengan Pertamina,” tambahnya.

 

Laode Sulaeman meminta perusahaan SPBU swasta yang stoknya kosong agar memanfaatkan pasokan BBM dari kilang PT Pertamina. Ia juga mendorong agar pelaku usaha melakukan sinkronisasi dengan Pertamina terkait ketersediaan stok dalam negeri ketimbang mengandalkan impor.

 

Hari ini, Ditjen Migas menggelar pertemuan dengan seluruh perusahaan yang bergerak di bisnis SPBU. Pertemuan tersebut membahas persoalan stok BBM yang kosong di sejumlah SPBU swasta dan rencana sinkronisasi dengan Pertamina.

 

’’Badan usaha swasta yang kami undang tadi sudah diarahkan untuk melakukan sinkronisasi volumenya dengan Pertamina,” ungkap Laode Sulaeman. (beritasatu.com/c1)

 

Tag
Share