Pemkot Metro Ingatkan Pejabat Jangan Suka Pamer

 

 

 

 

METRO - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait kepala daerah dan pejabat publik tidak melakukan flexing atau pamer.

 

Wakil Wali Kota Metro, M. Rafieq Adi Pradana, mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti instruksi tersebut dengan langsung memberikan arahan kepada kepala OPD, dan meneruskan ke jajarannya. "Kepala daerah, lewat wakil kepala daerah, sudah meneruskan arahan dari Kemendagri tersebut langsung kepada seluruh OPD untuk disampaikan langsung ke seluruh jajarannya," ujarnya.

 

Rafieq mengungkapkan, Pemkot Metro sangat mendukung instruksi dari Mendagri Tito Karnavian. Sebab, ia menilai, instruksi larangan pamer tersebut bukan hanya sekadar soal etika, tetapi juga bagian dari strategi untuk menjaga stabilitas sosial.

 

"Ini langkah yang tepat ya. Pemkot Metro akan berdiri tegak untuk mendukung arahan Mendagri. Kami akan pastikan jajaran kami juga mematuhinya," tandasnya. Ia menjelaskan, untuk teknisnya, pihaknya akan menyiapkan surat edaran resmi untuk seluruh OPD. Namun, masih menunggu Wali Kota Metro menyelesaikan masa cutinya.

 

"Kalau untuk surat edaran resminya, kami menunggu Pak Wali selesai cuti. Tapi pada prinsipnya, arahan itu sudah kami sampaikan secara lisan dan wajib dijalankan oleh seluruh pejabat maupan ASN," ungkapnya.

 

Rafieq mengungkapkan, selama ini  Pemkot Metro juga telah melakukan pengawasan dengan mengingatkan para pejabat supaya tidak bersikap yang berlebihan dengan gaya hidup mewah atau menunjukkan harta swcara berlebihan.

 

"Dalam setiap rapat koordinasi daerah, kami selalu mengingatkan supaya pejabat ini tidak pamer kekayaan. Karena sebagai pejabat publik, kita mesti memberi contoh kesederhanaan dan integritas," jelasnya.

 

Ia juga masyarakat Bumi Sai Wawai untuk ikut mengawasi perilaku para pejabat. "Transparansi dan pengawasan publik merupakan bagian penting dari demokrasi," pungkasnya.(rur/nca)