Perekonomian Indonesia Masih di Jalur Positif

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.--FOTO BERITASATU.COM/BAMBANG ISMOYO
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia saat ini masih berada di jalur positif. Hal ini terlihat dari inflasi yang terkendali, purchasing managers’ index (PMI) manufaktur kembali ekspansi, dan surplus neraca perdagangan yang sudah berlangsung 63 bulan berturut-turut.
Airlangga menjelaskan, inflasi Indonesia tetap stabil di kisaran sasaran 2,5±1 persen. Pada Agustus 2025, tercatat deflasi 0,08% (mtm), sementara inflasi tahunan mencapai 2,31%.
Pemerintah juga menjaga harga pangan, khususnya beras, melalui penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan target 1,3 juta ton hingga akhir tahun.
Selain itu, pembiayaan pertanian lewat kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit usaha alsintan terus dioptimalkan. Per Agustus, KUR yang tersalurkan mencapai Rp60,93 triliun dari alokasi Rp287,47 triliun.
"Pemerintah juga terus berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat melalui pemberian stimulus ekonomi berupa diskon transportasi yang akan kembali dilanjutkan untuk periode Nataru,” kata Airlangga, Senin (1/9).
Airlangga menambahkan, neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2025 surplus USD 4,17 miliar, naik 1,71% dibanding bulan sebelumnya. Kinerja ekspor meningkat 5,6% menjadi USD24,75 miliar, lebih tinggi dari impor USD20,57 miliar.
Lonjakan ekspor didorong kenaikan harga komoditas utama seperti batu bara, gas alam, kelapa sawit, karet, bijih besi, dan timah, serta produk manufaktur bernilai tambah tinggi seperti kendaraan, mesin, dan alas kaki. Airlangga optimistis surplus perdagangan akan berlanjut.